Buktinya, semakin banyak kedai kopi bermunculan dan menyesaki mal-mal di berbagai kota besar. Jumlah kedai kopi semakin bertambah seiring dengan permintaan tempat nongkrong yang nyaman.
Dari situlah ide Bagus Agung Pribadi muncul. Dia ingin menciptakan kedai kopi lokal yang tak kalah aroma dan rasanya dibanding dengan kedai kopi asing. Muncullah merek produk minuman kopi Starblend Coffee yang berdiri sejak medio 2009 lalu.
Dia sengaja menciptakan gerai kopi yang lebih merakyat dengan menawarkan harga jual kopi yang sangat terjangkau, Rp 5.000 per gelas. Bagus mengklaim, rasa kopi racikannya tak kalah dengan rasa kopi merek terkenal yang ada di mal. Kopinya kental, bisa ditambah topping es krim dan krim di atasnya.
Jenis minumannya pun beragam. Ada sekitar 18 pilihan rasa, seperti rasa moccacino latte, hazelnut coffee cream, espresso mint coffee, dan lychee coffee cream.
Ternyata, pasar menyambut baik bisnis kopi bikinan Bagus. Saat ini dia telah memiliki 10 gerai di sekitar Bandung dan Subang, Jawa barat. Setelah ada bukti penerimaan pasar, Bagus berani menawarkan sistem kemitraan bagi masyarakat sejak awal 2010.
Bagus mengatakan, sudah ada lima mitra yang akan segera memulai bisnis gerai kopi Starblend Coffee. "Salah satu mitra akan mulai buka di Karawaci Tangerang akhir bulan April 2010 ini," kata Bagus seperti dikutip dari Tabloid Kontan.
Jika Anda berminat menjadi mitra, Bagus menawarkan biaya franchise Rp 8 juta. Dengan duit segini, mitra sudah mendapat fasilitas konter berukuran 1,2 meter x 1 meter, perlengkapan konter seperti blender, mikser, kotak es, bahan baku awal sebanyak 20 kilogram (kg) kopi dan brosur promosi.
Bagus memberlakukan biaya manajemen dalam kerjasama kemitraan ini. Besaran biaya manajemen tergantung dari perolehan penjualan bersih mitra (omzet) per bulannya. Untuk omzet di bawah Rp 5 juta, mitra tidak perlu membayar biaya manajemen. Untuk mitra beromzet di atas Rp 5 juta–Rp 7,5 juta, Bagus mengenakan biaya manajemen sebesar 5%.
Bila omzet mitra per bulan di atas Rp 7,5 juta–Rp 10 juta, terkena biaya manajemen sebesar 7,5%. "Biaya manajemen untuk omzet di atas itu sebesar 10%," kata Bagus.
Bagus menjanjikan mitra bisa balik modal dalam waktu tujuh bulan, dengan asumsi perolehan omzet sekitar Rp 9 juta per bulan. Malah, beberapa cabangnya sudah terbukti balik modal lebih cepat, yaitu sekitar tiga bulan. Laba bersih cabangnya itu sekitar Rp 2,5 juta per bulan.
Konsultan wirausaha A. Khoirussalim berpendapat, usaha gerai kopi instan seperti ini tetap memiliki potensi yang besar. Mengingat, penikmat kopi di Indonesia sudah cukup banyak.
Tapi, yang perlu diperhatikan adalah kesiapan sistem dari sumber daya manusia (SDM), baik dari pemilik maupun mitra usaha. Sebab, menerjuni usaha dengan modal rendah akan sulit bertahan tanpa ada dukungan dari SDM dan sistem yang baik.
Mitra juga harus benar-benar mencermati pelatihan pegawai yang diadakan pemilik usaha. "Karena dengan terus meningkatkan kemampuan SDM, maka kualitas usaha akan terus terjaga," kata Khoirussalim.
Starblend Coffee
Jl. Otto Iskandardianta
Nomor 176, Subang.
Telepon 081912605757
Sumber : ciputraentrepreneurship.com