Hari mengungkapkan pelatiahn semacam itu penting dilakaukan karena datanya bisa digunakan sebagai bahan program KB nasional. Secara teknis, dia mencotohkan data dari petugas KB di klinik itu bisa digunakan untuk penentuan jumlah alat kontrasepsi yang harus disediakan.
“Pelatihan ini adalah bagian dari sistem informasi manajeman program KB nasional. Yakni untuk memonitor keseluruhan rangkaian kegiatan dan hasil kegiatan program KB secara berkelanjutan. Data dari hasil pencatatan itu kemudian akan digunakan untuk menunjang penyediaan dan pengembangan kebutuhan data dan informasi program KB nasional secara cepat dan akurat, “ terangnya.
Selama sehari, peserta pelatihan akan menerima materi penyusunan pedoman dan tata cara pencatatan pelaporan pelayanan alat kontrasepsi. Serta pelatihan pedoman tata cara pelaporan kegiatan lapangan program KB nasional.
Kegiatan program Kb di Lamongan selama ini melibatkan sejumlah unsur di masyarakat. Mulai dari petugas klinik KB di puskesmas, TPPKK dan tokoh masyarakat. Termasuk mengadakan kerjasama dengan Kodim 0812 dalam kegiatan TNI manunggal KB kesehatan.