Sekretaris Perusahaan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ), Eddy Kurniadi mengatakan, perseroan tidak berniat menjual mayoritas sahamnya ke investor asing seperti rumor yang berkembang. Pihaknya hanya bekerjasama dengan sejumlah perusahaan seperti dengan Unilever.
“Divestasi saham hanya rumor dan tidak ada dalam strategi perseroan untuk tahun 2011 ini,” katanya, Rabu (6/4).
Perseroan, kata dia hanya bekerjasama dengan sejumlah perusahaan salah satunya dengan Unilever dalam hal produksi Gogo dan Buavita.
Terkait dengan kinerja tahun 2011 ini, Perseroan memperkirakan pendapatan usaha naik 16,04 persen menjadi 2,17 trilun rupiah dibanding perkiraan tahun 2010 yang 1,87 triliun rupiah.. Pada 2009, pendapatan usaha dan laba bersih perseroan masing-masing sebesar 1,6 triliun rupiah dan 61,2 miliar rupiah.
Aktivitas Produksi
PT Ultrajaya Milk Industry Tbk akan meningkatkan produksi susu dari 200 juta liter menjadi 240 juta liter pada tahun 2011, dengan harapan penjualannya tumbuh 15-20 persen tahun 2011.
Eddy Kurniadi mengatakan, perseroan saat ini memproduksi susu sekitar 200 juta liter dari kapasitas yang dimiliki sebesar 300 juta liter. Produksinya akan ditingkatkan menjadi 240 juta liter pada tahun 2011, seiring peningkatan kapasitas produksi pabrik dari 300 juta liter menjadi 330 juta sampai 350 juta liter per tahun pada tahun 2011. Itu juga dilakukan untuk memenuhi pertumbuhan konsumsi susu kemasan di dalam negeri dan ekspor.
“Dari peternakan di Pengalengan Kabupaten Bandung, kami memiliki 1.000 ekor sapi dan tahun depan jumlahnya akan meningkat sehingga produksi susunya pun akan naik,” katanya.
Peningkatan produksi susu tersebut memungkinkan sebab jumlah sapi yang dimiliki dan berproduksi diperkirakan bertambah dari saat ini yang 1.000 ekor sapi di peternakan yang yang berlokasi di Pengalengan Kabupaten Bandung, sebab sebagian anak sapi sudah bisa menghasilkan susu.
Selain itu, perseroan juga akan meningkatkan kerjasama dengan masyarakat melalui transfer ilmu dan teknologi. Caranya dengan memberi pengetahuan kepada masyarakat atau peternak sapi di sekitar daerah Pengalengan, Bandung tentang beternak yang modern, sehingga produksi susu dari ternak masyrakat tersebut bisa meningkat. Dengan demikian produksinya bisa dijual ke perseroan dengan kualitas dan harga yang wajar.
Untuk merealisasikan rencana itu, perseroan telah menyiapkan belanja modal cukup besar, namun belum bisa disebutkan sedangkan tahun 2010 perseroan mengalokasikan belanja modal untuk investasi sekitar 40 miliar rupiah dari kas internal.
Sementara itu, Menteri Pertanian Suswono pernah mengatakan industri susu nasional memiliki peluang yang sangat besar untuk tumbuh, karena sebagian besar atau sekitar 70 persen produk susu yang dijual di dalam negeri masih di impor sehingga produsen susu dalam negeri punya kesempatan untuk meningkatkan pangsa pasarnya.
Selain itu, konsumsi susu Indonesia masih rendah yakni sekitar 11,9 liter per kapita per tahun. Angka itu jauh bila dibanding dengan India yang sudah mencapai 42,8 liter per kapita per tahun atau Malaysia yang sudah mencapai 22,1 liter pertahun dan Filipina 12,1 liter per tahun per kapita.
Oleh karena itu, Analis Danareksa Naya Tirambintang mengatakan, peluang Ultrajaya untuk meningkatkan kinerja penjualannya sangat terbuka sehingga langkah perseroan yang akan menaikan produksi dan kapasitas produksi akan memicu pertumbuhan laba dan penjualannya. (gus).