A. Persiapan Bahan dan Alat
Bahan :
Jerami, air dan Vitadegra
(decomposer padat)/decomposer lainnya (Stardec, Herbafarm, dll)
Alat :
Ember
Embrat/Gembor
Plastik/terpal
Bambu/kayu patok
Cangkul/Pacul
B. Proses Pembuatan
1. Susun tumpukan jerami berbentuk bedengan secara bertahap/berlapis-lapis dengan ukuran akhir (Lebar = 1,2 m, Panjang = 3 m, Tinggi = 1 m) atau sesuai kondisi dilapangan. Gunakan bambu/kayu patok sebagai pembatas disekeliling bedengan.
2. Larutkan inokulan Vitadegra pada ember dengan perbandingan 500 gram Vitadegra dalam 100 Liter air kemudian diaduk hingga rata.
3. Siramkan larutan Vitadegra sekitar 10-20 liter pada setiap lapisan jerami setebal 20 Cm secara merata, kemudian disiram kembali dengan air biasa apabila bahan kompos belum cukup basah.
4. Lanjutkan proses penumpukan lapisan jerami dan penyiraman larutan Vitadegra seperti perlakuan nomor 3 hingga ketinggian jerami 1-1,2 meter.
5. Tutup tumpukan jerami dengan plastik/terpal, dan diamkan selama 2 minggu. Apabila tidak ditutup plastik/terpal lakukan penyiraman hingga basah setiap 2/3 hari sekali atau apabila tumpukan jerami kering.
C. Aplikasi / Penggunaan Kompos Jerami
1. Sebelum pengolahan lahan
Setelah 2 minggu dikomposkan sebarkan jerami dilahan kemudian dilanjutkan dengan pengolahan tanah (dibajak/ditraktor)
2. Setelah penyiangan (ngoyos) pertama
Jerami padi matang dibenamkan diantara tanaman.
D. Aplikasi/Penggunaan Pupuk Hayati VITABIO
1. Persiapan
Campurkan 2 bungkus Vitabio dengan 5-10 Kg Kompos selanjutnya diaduk secara merata.
2. Penggunaan
· Pada persemaian, sebarkan campuran Vitabio dan kompos sebanyak 100-200 gram / m2 bedengan persemaian atau campurkan sekitar 0,5 – 1 % dengan media pembibitan.
· Pada lahan, sebar merata pada lahan sebelum tanam atau diberikan pada lubang tanam.
E. Manfaat Penggunaan Kompos atau
Pupuk Organik
Manfaat dari penggunaan kompos atau pupuk organik di lahan pertanian kita adalah :
1. Untuk memperbaiki sifat kimia dan fisik lahan pertanian.
2. Meningkatkan kandungan organik di lahan pertanian kita yang dapat dimanfaatkan oleh mikroorganisme tanah sehingga tingkat kesuburan tanah dapat meningkat.
3. Dapat meningkatkan daya serap air oleh lahan pertanian kita sehingga lahan pertanian kita tidak cepat mengalami kekeringan.
4. Dapat meningkatkan keamanan pangan yang kita hasilkan karena dapat mengurangi residu kimia dalam tanaman.