Perubahan Iklim
Suatu keadaan berubahnya pola iklim dunia baik secara alami maupun akibat dari exploitasi manusia. Suatu daerah mungkin mengalami pemanasan, tetapi daerah lain mengalami pendinginan yang tidak wajar. Akibat kacaunya arus dingin dan panas ini maka perubahan iklim juga menciptakan fenomena cuaca yang kacau, termasuk cuaca hujan yang tidak menentu, aliran pabas dan dingin yang ekstrem, arah angin yang berubah drastis, dan sebagainya. Perubahan iklim disebabkan oleh pemanasan global. Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan Bumi akibat peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer. Kelompok gas (CO2, CH4, N2O) yang menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat : gas rumah kaca. Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan global yang berbeda-beda : 1 CH4 menghasilkan efek pemanasan 23 kali dari molekul CO2. Molekul NO menghasilkan 300 kali dari molekul CO2. Chlorofluorocarbons (CFC) = ribuan kali dari CO2. CFC penyebab rusaknya lapisan ozon.
Pemanasan Global
Pengertian dari pemanasan global adalah meningkatnya temperatur rata-rata bumi sebagai akibat dari akumulasi panas di atmosfer yang disebabkan oleh Efek Rumah Kaca. Efek rumah Kaca adalah gas yang terdapat di atmosfer bumi yang cara kerjanya mirip dengan rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari didalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di dalamnyapun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup. Panas dari bumi yang seharusnya dipantulkan lagi ke angkasa, tertahan oleh gas-gas rumah kaca yang terkandung dalam atmosfer. Gas tersebut antara lain adalah karbon dioksida dan metana.
Faktor utama penyebab pemanasan global adalah makin meningkatnya gas karbon dioksida dan metana akibat perkembangan teknologi yang tidak ramah lingkungan. Kebutuhan manusia terus bertambah. Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut dengan cepat dan efesien, dibutuhkan industri-industri besar. Memang hasilnya bagi manusia sangat menguntungkan, tapi limbah hasil keluaran pabrik itu yang sangat tidak berpihak pada alam. Air, Udara, dan tanah akan tercemar jika tidak ditangani dengan sistem penanggulangan yang berwawasan lingkungan. Meningkatnya jumlah kendaraan berbahan bakar fosil juga akan ikut mempercepat pemanasan global. Asap hasil emisi kendaraan bermotor yang tidak sempurna mengandung karbon dioksida dan karbon monoksida. Dua jenis material tersebut tidak sanggup diserap seluruhnya oleh tumbuhan yang jumlahnya semakin berkurang.
Pemanasan yang berpusat di belahan utara bumi, menyebabkan es di kutub utara mencair. Dengan cairnya es tersebut, debit air laut akan bertambah dan menyebabkan pulau-pulau rendah akan tenggelam dan hilang. Hasil pertanian pun tidak luput dari pengaruh pemanasan global.
Proses Perubahan Iklim
Iklim dalam pengertian sempit biasanya didefinisikan sebagai “ cuaca rata-rata”, atau lebih jelas lagi sebagai penggambaran statistik dalam rata-rata dan variabilitas dari kuantitas yang relevan selama satu perioda waktu berkisar dari bulanan sampai ribuan tahun. Kuantitas ini seringnya berupa variabel permukaan seperti temperatur, curah hujan, dan angin.
Perioda klasiknya adalah 3 dekade, seperti yang didefinisikan oleh Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO). Iklim dalam pengertian luas adalah keadaan sistem iklim termasuk penggambaran statistiknya.
Sistem iklim adalah sistem yang sangat rumit yang terdiri dari lima komponen utama: atmosfer, hidrosfer, litosfer, permukaan tanah, dan biosfer, dan interaksinya di antara mereka. Sistem iklim berevolusi dalam waktu di bawah pengaruh dinamika internalnya sendiri dan disebabkan oleh kekuatan eksternal seperti letusan gunung berapi, variasi matahari dan forcing yang dipicu oleh manusia seperti berubahnya komposisi atmosfer dan tata guna lahan.
Perubahan iklim merupakan tantangan paling serius yang dihadapi dunia pada saat ini. Sejumlah bukti baru dan kuat yang muncul dalam studi mutakhir memperlihatkan bahwa masalah pemanasan yang terjadi 50 tahun terakhir disebabkan oleh tindakan manusia yang mana temperatur dibumi telah naik secara cepat, perubahan iklim juga dipengaruhi oleh aktivitas matahari dan ozon serta kegiatan vulakanik dan sulfat. Namun sejak tahun 1960-an, penyebab utama naiknya temperatur bumi adalah akibat efek rumah kaca yang menurut sebagian ahli disebabkan oleh meningkatnya kandungan gas karbon dioksida dan partikel polutan lainnya di atmosfer bumi. Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas-gas rumah kaca. Gas rumah kaca adalah gas-gas di atmosfer yang memiliki kemampuan untuk dapat menyerap radiasi matahari yang dipantulkan oleh bumi, sehingga menyebabkan suhu dipermukaan bumi menjadi hangat. Menurut konvensi PBB mengenai Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change – UNFCCC), ada 6 jenis gas yang digolongkan sebagai GRK, yaitu: karbondioksida (CO2), dinitro oksida (N2O ), metana (CH4), sulfurheksaflorida (SF6), perflorokarbon (PFCs), dan hidroflorokarbon (HFCs). Gas rumah kaca berbeda dengan polutan dari segi jangka waktu dampak. Polutan secara langsung berdampak pada makhluk hidup, sedangkan gas rumah kaca berdampak tidak langsung. Melalui perantara proses di dalam lingkungan biogeokimia, gas-gas rumah kaca baru berdampak pada makhluk hidup dan memiliki life time yang relatif lama.
Sifat gas rumah kaca adalah menaikkan suhu bumi dengan cara menangkap radiasi gelombang pendek dari matahari dan memantulkannya ke bumi. Gas rumah kaca juga memantulkan radiasi gelombang panjang ke bumi, sehingga bumi seakan-akan mendapatkan pemanasan dua kali. Dampak dari gas rumah kaca adalah pemanasan global dan efek rumah kaca. Sedangkan dampak turunan dari pemanasan global salah satunya adalah perubahan iklim. Naiknya suhu rata-rata bumi adalah salah satu bukti telah terjadi perubahan iklim. Pemanasan global ini pun mendapatkan radiasi matahari tambahan lagi karena terdapatnya lubang ozon. Penipisan ozon mengakibatkan radiasi sinar ultraviolet dari matahari yang masuk ke bumi semakin besar intensitasnya.