Namun, Seksolog Petra Boynton meragukan hasil penelitian itu. Menurut Boynton, penelitian itu hanya berdasarkan asumsi-asumsi dan sifatnya kasuistis.
"Kesulitan dengan studi seperti ini adalah bahwa mereka menunjukkan temuan di bawah asumsi bahwa foreplay dan ML benar-benar terpisah satu sama lain," ujarnya.
Ia meragukan akan terjadi orgasme bila hanya memasukkan Mr Dick ke dalam Mrs V tanpa terlebih dahulu diawali sentuhan, ciuman atau aktivitas seks lainnya.
Penelitian ini, kata Boynton, mungkin untuk memberikan pembenaran bahwa orgasme tergantung kapada perempuan itu tidur dengan siapa, situasi, dan mood-nya seperti apa.
Tetapi yang penting, kata Boynton, foreplay tetap penting untuk sebuah aktivitas ML, cuma tergantung dosisnya.
"Bisa saja foreplay kurang 10 menit sebelum berangkat kerja lebih berkualitas daripada pemanasan yang sangat panjang pada hari libur yang malah berlarut-larut," ujarnya.[