Pendeknya, Israel tak menggubris seruan PBB untuk melakukan gencatan senjata meski sudah menewaskan 800 warga Palestina dalam dua pekan serbuannya ke Gaza. Sementara itu, gerilyawan Hamas juga terus menembakkan roket ke Israel selatan.
"IDF (Pasukan Pertahanan Israel) akan meningkatkan operasi di Jalur Gaza," bunyi selebaran dalam bahasa Arab. "IDF tidak memusuhi penduduk Gaza tetapi hanya melawan Hamas dan teroris. Jagalah keselamatan dengan mengikuti perintah kami."
Selebaran itu mendesak penduduk Gaza tidak membantu Hamas dan menjauhkan diri dari kelompok yang memerintah Gaza tersebut.
Militer Israel mengatakan lebih 15 milisi tewas dalam pertempuran Sabtu malam. Pesawat tempur mereka menggempur sekitar 40 sasaran. Termasuk 10 lokasi peluncuran roket, fasilitas gudang senjata, terowongan, dan pelontar misil antipesawat.
Di hari sama, sebuah tank Israel menewaskan sembilan orang di sebuah kebun rumah di kota Jebaliya, Gaza utara. Di tempat lain, seorang wanita tewas akibat tembakan tank di kota Beit Lahiya.
Tim medis mengatakan sembilan orang yang dibunuh Israel di kebun itu berasal dari satu keluarga dan termasuk dua anak-anak dan dua wanita. "Penduduk membawa mereka ke rumah sakit dengan sebuah mobil. Mereka meletakkan semua jenzah dalam satu bagasi karena tubuh korban hancur," kata adiminitrator rumah sakit, Adham Hakim.
Militer Israel mengatakan, bahwa pihaknya tidak akan mengeluarkan komentar apapun tentang terbunuhnya sembilan warga sipil tersebut.
Pekan Ketiga
Sementara itu AFP dalam laporannya dari Kota Gaza mengatakan, penyerangan pasukan Israel terhadap para pejuang Hamas di Gaza telah memasuki pekan ketiga, Sabtu.Saat yang sama, babak baru diplomasi sedang dilakukan untuk menghentikan perang yang telah menewaskan lebih dari 800 orang, terutama wanita dan anak-anak, meskipun Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) telah menyerukan gencatan senjata.
Mesir telah mempelopori upaya-upaya yang didukung Amerika Serikat (AS) untuk menghentikan pertempuran, yang mengundang protes di seluruh dunia muslim, dan Presiden Mesir Hosni Mubarak dijadwalkan bertemu dengan timpalannya Presiden Palestina Mahmud Abbas, Sabtu.
Delegasi Hamas, termasuk untuk pertama kalinya pejabat-pejabat senior dari Gaza selain para anggota pemuka Hamas yang berada di pengasingan yang bermarkas di Damaskus, juga hadir dalam perundingan-perundingan dengan Kepala Intelijen Mesir Omar Suleiman.
PBB mengumumkan bahwa pihaknya akan melanjutkan operasi-operasinya di Gaza, segera setelah menerima jaminan keamanan dari Israel setelah terjadinya serangan yang mematikan terhadap salah satu konvoi PBB itu.