Rembang-Walau selama hampir 4 tahun lamanya proses pembangunan proyek LTU Sluke Rembang belum juga selesai 100 persen, namum Unit 1 PLTU Sluke selama 15 hari terhitung 9 sampai 24 Maret sudah masuk tahap ujicoba. Sehingga menambah pasokan produksi listrik setiap satu jam sekali. Dan Selama 4 hari berikutnya masuk tahap kapsitas full capacity/ kapasitas penuh.
Manajer Sektor PLTU Sluke, Slamet Riyanto mengatakan, saat ini Unit 1 pembangkit listrik tengah masuk puncak ujicoba, dan berproduksi selama 96 jam non stop, atau selama 4 hari terhitung Jumat 25 Maret hingga Senin 28 Maret. Ternyata hasilnya sukses, sehingga mulai hari ini selasa sudah mampu menambah kebutuhan pasokan listrik konsumen PT PLN di Jawa-Bali. Sedangkan untuk Unit 2, baru diujicobakan awal April depan, dan dijadwalkan pertengahan tahun ini keduanya sudah beroperasi secara lancar. .
Menurut Slamet, produksi listrik PLTU Sluke setelah masuk Gardu Induk, kemudian didistribusikan ke Gardu Induk Rembang dan Pati. Dari Gardu Induk Rembang disalurkan ke wilayah Selatan, sedangkan dari gardu Induk Pati disalurkan ke barat, termasuk Kudus, Semarang dan sepanjang kota di pantura Jawa.
Slamet mengakui, dalam beberapa kali uji coba pembangkit listik memang ditemui kendala, baik tekhnis dan non tekhnis. Namun berkat langkah cepat antisipasi perbaikan, akhirnya siap dioperasionalkan.
Ia menambahkan proyek PLTU Sluke-Rembang memiliki kontrak US$ 338,8 juta, setara Rp 2,47 triliun. Pada 21 Maret 2007 dilakukan penandatanganan perjanjian pekerjaan proyek dengan konsorsium perusahaan konstruksi asal Malaysia, PT Zelan Primayana yang bermitra dengan PT Tronoh yang kemudian melebur, menamakan diri PT ZPT. Mega proyek yang sedianya selesai dikerjakan akhir tahun 2009 lalu, ternyata hingga Januari 2011 tak kunjung usai, menjadikan pengoperasiannya molor dari jadwal yang ditentukan.
Akibat molornya progres pembangunan proyek PLTU, PT ZPT selaku rekanan dikenakan klaim oleh PT PLN.. Besaran denda sebesar 0,5% dari nilai proyek, namun nilai totalnya tidak boleh lebih dari 10%.