Ingin tahu bisnis tanaman apa yang saat ini makin menjanjikan? Jawabannya adalah bertanam buah naga. Tak percaya? Ini dia faktanya.
Menurut kepercayaan orang Cina, buah naga (Hylocereus undatus) dipercaya bisa membawa berkah. Bentuknya yang bulat lonjong, memiliki sirip, kulitnya berwarna merah jambu, dihiasi sulur atau sisik, sepintas mirip kepala ular naga. Sehingga, banyak orang juga menyebutnya sebagai dragon fruit, atau Houlungkuo, atau tanglung (batang melengkung).
Buah naga ini sebetulnya masih termasuk ke dalam keluarga kaktus, dan usianya bisa bertahan hingga belasan tahun. "Bahkan, di Vietnam ada buah naga yang usianya mencapai 20 tahun dan masih produktif. Sedangkan di Indonesia, buah naga baru dikembangbiakkan tahun 2000, jadi baru bertahan 8 tahun," tutur Sinatra Hardjadinata dari Indian Hill.
Sinatra melanjutkan, ada 4 jenis buah naga yang kini dikenal orang. Buah naga kulit merah daging putih (Hylocereus undatus), kulit merah daging merah (Hylocereus polyrhizus), super red yang medekati warna ungu (Hylocereus costaricensis), dan kulit kuning daging putih (Selenicerius megalanthus).
Jenis yang disebut terakhir, lanjutnya, tumbuh lebih lama dan ukuran buahnya lebih kecil, sehingga akan merugi jika dibudidayakan. "Berat satu buahnya saja hanya 1 ons," ujar Sinatra lagi, saat dijumpai di perkebunannya di daerah Sentul.
Namun, ia mengingatkan, dalam merawat buah naga sangat dibutuhkan sinar matahari penuh. Selain itu, mulai dari penanaman sampai usia produktifnya, buah naga membutuhkan cukup penyiraman. Namun, saat menyiramnya, jangan sampai media tanamnya tergenang karena akan membuat batang cepat membusuk.
Menurut Sinatra, media tanam untuk buah naga diperlukan yang toleran terhadap tingkat keasaman. Jika media tanahnya kurang asam, ia menyarankan, bisa menambahkan sedikit kapur. "Tanaman ini membutuhkan hara lebih banyak, yang berasal dari tanah dan pupuk kandang."
Syarat lainnya, lahan yang akan ditanami juga harus porous, berpasir, dan pakai pupuk kandang kambing yang dikomposkan dulu. Dalam setahun, pemupukan cukup dilakukan 2 kali. Yang perlu diingat juga, imbuhnya, awasi selalu hama yang bisa merusak tanaman buah naga seperti gulma atau bekicot.
Kendati demikian, mengembangbiakkan buah naga dari biji akan memakan waktu lama. Sinatra menyarankan, "Lebih mudah dengan stek batang. Asalkan batangnya sudah tua atau pernah berbuah. Seperti menanam singkong, batang buah dipotong lalu ditancapkan di tanah. Setelah 8 bulan, akan mulai berbuah. Dalam setahun, bisa panen 2-3 kali jika ditanam secara benar."
PROSPEK CERAH
Buah naga akan tampil indah jika ditanam di lahan yang agak luas atau media tanam yang tak terbatas ruangnya. Dan agar penampilannya lebih rapi, kata Sinatra, "Beri jarak antara tanamannya, dan beri penyangga pada batangnya. Di antara tanaman pun bisa ditanami berbagai umbi-umbian agar makin indah."
Namun, jika tak punya lahan luas, buah naga pun sebenarnya bisa ditanam di dalam pot berukuran besar atau drum bekas, dan masih bisa berbuah. Yang penting, imbuhnya, tanaman bisa terkena cukup sinar matahari dan diberi penyangga agar tak terlalu melengkung batangnya.
Menurut Sinatra, pada satu pohon buah naga dalam pot, jika sudah berbuah, bisa sampai 50 buah banyaknya. Di perkebunannya, Sinatra juga menyediakan bibit dalam skala besar, kecil, dan untuk tambulapot (tanaman buah dalam pot). Buah naga yang ditanam di pot juga bisa menjadi sangat menarik saat dijadikan sebagai pemanis ruangan, atau tanaman gantung.
Penyangga batang buah naga pun tersedia dalam berbagai jenis, antara lain yang terbuat dari besi beton, kayu, atau batang tanaman hidup lainnya. "Penyangga besi akan lebih awet dibanding peyangga kayu. Dan meskipun batang tanaman hidup bisa dijadikan penyangga, tapi saran saya sebaiknya jangan digunakan, karena nanti akan berebut makanan dengan buah naganya."
Uniknya lagi, sebagai peluang bisnis, menurut Sinatra, buah naga cukup menjanjikan, lho! Apalagi pertumbuhan buah naga cukup mudah dan cepat. Bahkan dalam sehari saja batangnya bisa tumbuh 2 cm.
"Dari 200 pohon buah naga yang ditanam, panen buahnya bisa mencapai 100 kg. Harga jual buahnya sekitar Rp 30- 35 ribu per kilo. Panen paling banyak terjadi di bulan Februari dan dua bulan kemudian, panen pun selesai," papar Sinatra. Buah naga bisa dinikmati begitu saja setelah kulitnya dikupas, atau
dijadikan jus yang segar.