Rabu, 29 Oktober 2008

Mesin Pemilu Elektronik Cemaskan Warga AS

Washington - Masyarakat Amerika Serikat (AS) tengah bersiap menghadapi hajatan pemilu presiden di awal November. Pemakaian mesin elektronik dalam pemungutan suara justru mengkhawatirkan bagi sebagian masyarakat.


Kekhawatiran itu membuncah bukan tanpa alasan. Pasalnya, dalam pemilu awal yang telah dilangsungkan di West Virginia, Texas dan Tennesse, sebagian pemilih yang menggunakan mesin pemilu mengklaim bahwa mesin tersebut mengalihkan pilihan mereka.

Dalam beberapa kasus, para pemilih bersaksi bahwa ketika mereka memilih kandidat presiden Barack Obama, mesin itu mengubahnya sehingga pilihan mereka berubah ke John McCain. Demikian juga sebaliknya.

Dikutip detikINET dari The Register, Rabu (29/10/2008), beberapa lembaga pengawas pun menginginkan masalah itu diperhatikan. Lembaga bernama Brennan Center for Justice & Verified Voting misalnya, ingin agar mesin elektronik yang meragukan diperbaiki untuk mencegah kejadian serupa.

Para ilmuwan di universitas terkemuka AS, Princeton University tak ketinggalan menyuarakan kecemasannya. Dalam laporannya, mereka menyatakan bahwa sebagian mesin pemilu eletronik yang sering dipakai mudah dibobol oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

Kekhawatiran mengenai masalah mesin pemilu elektronik itu seakan terbukti di pemilu lokal negeri Finlandia yang baru saja dilangsungkan. Kementerian Kehakiman Finlandia menyatakan sekitar 2 persen suara tak dapat dihitung karena pemilih tidak mengikuti instruksi saat memakai mesin pemilu elektronik.
◄ Newer Post Older Post ►