WASHINGTON ↔ Misa inagurasi Barack Obama mengundang kontroversi publik karena mengundang seorang tokoh Muslim AS, Ingrid Mattson, yang dicurigai jaksa federal terkait dengan jaringan teroris. Mattson yang menjabat Presiden Komunitas Islam Amerika Utara (ISNA) merupakan salah satu pemimpin agama yang akan berbicara pada acara doa yang digelar di Cathedral Nasional di Washington DC, Rabu (21/1) atau sehari setelah pelantikan.
Juru bicara panitia inagurasi Obama, Linda Douglass, menolak memberikan komentar mengenai kontroversi tersebut. “Dia memiliki reputasi di komunitas agama,” ujarnya.
Mattson adalah profesor studi Islam di Hartford Seminary di Hartford, Connecticut. Sebelumnya, Mattson pernah melakukan pertemuan dengan pejabat tinggi Pentagon selama pemerintahan Bush. Dia juga hadir pada misa Konvensi Nasional Partai Demokrat di Denver saat Obama mencalonkan diri sebagai Presiden AS. Ia terpilih menjadi pemimpin ISNA tahun 2006.
Pada bulan Juli 2007, jaksa federal di Dallas mengajukan tuntutan kepada ISNA karena diduga memiliki jaringan dengan Hamas, organisasi Islam di Palestina yang dikelompokkan Pemerintah AS sebagai organisasi teroris. Namun, baik Mattson maupun organisasinya tidak pernah dihukum. Jaksa hanya menyatakan memiliki bukti-bukti dan kesaksian yang dapat menghubungkan kelompok tersebut ke Hamas dan jaringan radikal lainnya.
ISNA yang mengaku sebagai organisasi berbasiskan komunitas Muslim terbesar di AS, saat ini tengah berjuang keluar dari daftar pihak yang terkait jaringan terorisme yang dituduhkan kepada lembaga amal Holy Land Foundation. Lembaga amal tersebut terbukti menyalurkan bantuan kepada Hamas yang sampai sekarang dianggap AS sebagai teroris.
Pemerintah AS dan ISNA sebenarnya selama ini bekerja sama dengan baik. Kelompok tersebut memberikan latihan agama kepada FBI. Karen Hughes, orang kepercayaan Bush, mengatakan bahwa Mattson sebagai pemimpin yang hebat dan panutan bagi banyak orang.