WANDInews – Seni dan budaya adalah salah satu alat diplomasi yang ampuh. Film,musik, tari, lukisan dan sebagainya adalah bisa menjadi jembatan untuk saling memahami kebudayaan yang berbeda.
Film Laskar Pelangi besutan Riri Riza dan Mira Lesmana rupanya tak hanya memikat penonton di Indonesia, pemerintah Australia melalui Kedutaan Besar Australia di Jakarta juga berminat untuk menayangkan film bertema pendidikan tersebut di Australia.
Fiona Hoggart, Atase Kebudayaan Australia untuk Indonesia menyatakan keinginannya agar masyarakat Australia mengenal Indonesia lebih dalam. Salah satunya, dia ingin agar film Laskar Pelangi diputar di Australia.
“Semoga tahun ini saya bisa mengundang sutradara dan produser film Laskar Pelangi ke Australia dan mengadakan pemutaran film itu di sana,” harap Hoggart. “Apalagi Riri Riza dan Mira Lesmana pernah belajar di Australia… They must have strong Australian mind,” tambah Hoggart.
Hoggar menegaskan perlunya dibangun hubungan antar masyarakat kedua negara yang lebih erat. "Saat ini, hubungan kerjasama pemerintah Australia-Indonesia sudah terjalin sangat baik. Namun, di bidang sosial-budaya, masih banyak kerja sama yang harus ditingkatkan, demikian dikatakan Hoggart, selepas nonton bareng film bertema kehidupan suku Aborigin “Ten Canoes” di Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Jumat 16 Januari 2009.
“Masih banyak hal yang bisa kita lakukan di bidang budaya. Ini karena di antara orang Australia kebanyakan, masih banyak yang belum paham kalau Indonesia masa kini sudah hidup dalam demokrasi, mereka tidak tahu kalau di Indonesia sudah ada kebebasan pers , dan sebagainya,” ungkap Hoggart.
Begitu pula sebaliknya, di Indonesia masih ada orang yang tidak tahu bahwa warga Australia kontemporer adalah multiple society, dan bahwa hubungan masyarakat Australia dengan penduduk pribumi sudah meningkat.
Karena itu, kata Hoggart, penting diadakan pertukaran budaya seperti pemutaran film bertema seni dan budaya untuk menunjukkan hubungan baik warga Australia dengan kaum Aborigin.
Pertukaran seni dan budaya akan membangun pemahaman satu sama lain, dan saling berbagi pengetahuan.
Karena itu hubungan antara orang Australia dan Indonesia (people to people) juga harus dibangun. “Untuk itu, satu-satunya cara yang bisa kami berikan adalah melalui film, tarian, lukisan, dan sebagainya karena dengan itu kita bisa memahami satu sama lain,” kata Hoggart.