Foto: Barack Obama
Semua masalah yang dihadapinya Barack Obama, membutuhkan perhatian dan kerja serius, karena posisi Amerika sebagai lokomotif perekonomian dunia. Masalah ekonomi yang menghadang Obama dalam tiga bulan pertama adalah pengangguran yang mencapai angka 3 juta orang.
Selain itu juga kebangkrutan perusahaan yang masih akan terus terjadi sehingga akan memperparah jumlah penganggur, jaminan kesehatan dan makanan bagi warga miskin yang makin bertambah.
Selain itu, masih ada masalah restrukturisasi utang-utang korporasi besar di pasar modal dan di sektor riil yang masih menggantung. Industri otomotif, misalnya, masih terus menutup pabrik-pabriknya atau cabang mereka di sejumlah negara bagian dan yang berada di luar negeri.
Tambahan lagi, daya beli masyarakat Amerika saat ini merosot tajam, karena tak adanya kredit. Masyarakat Amerika mengandalkan konsumsinya dari pinjaman bank, seperti kartu kredit. Setiap satu dollar yang didapat warga AS, sebesar 98 sen di antaranya dibelanjakan, hanya dua 2 sen yang ditabung.
Tapi konsumerisme masyarakat Amerika itulah yang menjadi penggerak ekonomi dunia. Sebagian besar ekspor mulai dari negara berkembang hingga negara maju seperti Korea Selatan dan Jepang sekalipun diarahkan ke Amerika. Jadi, banyak pihak berharap kepada pemulihan ekonomi Amerika akan menolong ekonomi dunia.
Lalu apa tanggapan Presiden Obama? “Pemulihan ekonomi tak bisa dilakukan dalam satu malam,” ujarnya. “Bagaimana pun kita berusaha, tetap akan menjadi lebih baik sebelum semuanya menjadi lebih buruk.’’
Presiden Obama seperti ingin mengirim pesan kepada pendukungnya, dan tentu saja dunia yang tengah harap- harap cemas menanti gebrakannya, bahwa kepahitan dan kegetiran hidup masih akan terjadi dalam waktu yang cukup lama sebelum paket stimulus ekonomi mendatangkan hasil.
Ia sudah berjanji akan menciptakan lapangan kerja bagi sedikitnya 3 juta pengangguran. Tapi tak akan ada yang berubah dalam waktu dekat ini dan Presiden Obama pun sudah menyadari hal itu.
“Dibutuhkan kerja yang amat keras untuk mendapatkan hasil. Saya ingin semua orang kembali bekerja dan kita akan melihat perekonomian pulih kembali.” Kini semua orang menanti apakah Presiden Obama sehebat seperti dalam kampanyenya.
Apakah ia seartikulatif seperti jika ia berpidato di depan massa. Apakah administrasinya bisa bergerak cepat mersepon situasi seperti tim kampanyenya menanggapi masalah. Ujian itu memiliki tenggat waktu tidak lebih dari 100 hari. Selamat bekerja Mr President, dunia mengharapkan keberhasilanmu.