Padahal setiap tahun jumlah angkatan kerja dalam satu tahun sekitar 2,5 juta. "Artinya tahun ini malah akan ada penambahan pengangguran 300 ribu," kata Kepala BPS Rusman Heriawan di Gedung Bappenas, Jakarta, Senin 19 Januari 2009.
Karena itu, kata dia, pemerintah akan genjot pemanfaatan dana stimulus untuk menyerap tenaga kerja yang lebih banyak. Langkah ini ditempuh karena kondisi krisis 2009 dianggap bukan hal biasa. "Kita tidak bisa lagi menjadikan hitungan setiap pertumbuhan ekonomi satu persen maka yang terserap sebanyak 400 ribu tenaga kerja," kata dia.
Untuk meminimalisasi pengangguran, pemerintah mengupayakan intensifikasi pekerjaan yang bisa menyerap lapangan kerja lebih banyak. "Kita harapkan dana stimulus Rp 27,5 triliun, sebagian dimanfaatkan untuk program stimulus prioritas," ujarnya. Program stimulus yang dimaksud adalah yang mampu menarik tenaga kerja sebanyak-banyaknya seperti proyek-proyek infrastruktur.
BPS berharap program-program prioritas ini bisa mengintensifkan penyerapan tenaga kerja dengan setiap pertumbuhan ekonomi satu persen bisa menyerap 700 ribu sampai satu juta tenaga kerja. Dengan begitu maka pengentasan pengangguran per Agustus Agustus 2008 yang mencapai 9,39 juta bisa diatasi.
Selain itu Rusman juga mengatakan optimisme pertumbuhan ekonomi 2008 tetap di atas enam persen. Meski belum secara resmi angka ini diumumkan tapi selama tiga kali triwulan sebelumnya pertumbuhan ekonomi nasional sudah 6,3 Persen. "Sehingga jika kuartal IV 2008 pertumbuhan ekonominya 5,7 persen sekali pun, kita optimistis masih akan di atas enam persen," ujar Rusman sambil menambahkan pengumuman resmi pertumbuhan ekonomi 2008 akan disampaikan pada 15 Februari 2009.