Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat berkunjung ke Batam Minggu (27/2) memberi apresiasi atas langkah yang dilakukan putra dan putri Indonesia di Batam yang mampu memproduksi kapal cepat rudal (KCR). Untuk itu Purnomo berjanji akan mendukung sepenuhnya pengembangan industri tersebut dalam bentuk pembelian yang akan dilakukan pemerintah.
Menurutnya, industri di Batam telah sukses membuat kapal perang dengan kecepan 30 knot yang dilengkapi dengan sistem persenjataan modern berupa Sensor Weapon Control (Sewaco) modern, Meriam caliber 30 MM 6 laras sebagai Close in Weapon System (CIWS) serta peluru kendali.
“Pengembangan industri alutsista di Batam merupakan bukti bahwa industri nasional mampu membangun dan menciptakan kapal perang yang handal,” katanya, Minggu (27/2).
Kapal dengan panjang 44 meter berbahan aluminium tersebut, katanya sangat cocok untuk kegiatan patroli maupun penyerangan di perairan kawasan Indonesia bagian barat yang lautnya tidak terlalu dalam serta banyaknya pulau pulau.
“Laut-laut di kawasan barat memang cocok untuk kapal-kapal seperti KRI Clurit. Asalkan bisa untuk patroli dan bisa juga untuk melakukan suatu penyerangan,” kata Purnomo. Untuk itu, pemerintah akan mengembangkan kapal perang seperti KRI Clurit buatan Batam secara mandiri tanpa harus membeli ke negara lain.
Komandan Lanal Batam Kolonel laut (P) Iwan Isnurwanto mengatakan, KRI Clurit merupakan produk yang dikembangkan PT Palindo Marine Industries sejak 2010. Kapal perang tersebut dibuat dari baja khusus High Tensils Steel pada bagian hulunya (lambung). Sementara untuk bagian atasnya menggunakan aluminium Alloy yang memiliki stabilitas dan kecepatan yang tinggi jika berlayar.
“Kapal perang ini termasuk yang tercanggih di kelasnya dan mampu menembakan rudak sejauh 150 kilo meter,” katanya. (gus)