Jumat, 18 Maret 2011

BUDIDAYA IKAN DENGAN KERAMBA


Artikel Perikanan :

Budidaya ikan adalah salah satu usaha pemeliharaan ikan dengan menggunakan perairan umum sebagai tempat pemeliharaan. Ada beberapa cara tehnik membudidayakan ikan salah satunya budidaya ikan dalam keramba. Sejarahnya berawal dari seorang pedagang ikan di daerah Jawa Barat yang menampung ikan dagangannya yang masih hidup dan belum laku di keramba dekat rumah. Ikan tersebut dapat bertahan hidup dan bertambah besar, sehingga timbul ide membudidayakan ikan dalam keramba.

Budidaya ikan dalam keramba ini sangat efektif jika tempat tinggal kita dekat dengan sungai, danau atau daerah rawa. Karena salah satu syarat budidaya ikan dalam keramba adalah tempat meletakkan keramba itu sendiri yakni sungai, danau, atau rawa. Jika ditekuni sungguh-sungguh budidaya ikan keramba sangat menguntungkan mengingat air sebagai media budidaya diperoleh secara gratis dan tak perlu repot mengganti air kotor.

Hal ini akan meningkatkan perbaikan gizi keluarga dan menambah penghasilan jika hasilnya dijual ke pasar.. Jenis ikan yang dibudidayakan hampir semua jenis ikan air tawar seperti mujair (kalui), sepat siam, toman (tauman), betok (papuyu), nila, patin, ikan mas dan lain-lain. Biasanya jenis ikan yang dibudidayakan merupakan jenis yang banyak laku dipasaran. Sehingga ikan hasil budidaya dapat segera terjual, sehingga perputaran modal dan untung dapat segera diraih.

Keramba dapat dibuat dalam dua bentuk yaitu ; bentuk empat persegi seperti bentuk peti kayu terbuat dari bambu dengan rangka papan balokan. Dan, bentuk bundar panjang seperti bubu penangkap ikan terbuat dari bilah bambu. Ukuran keramba disesuaikan dengan kebutuhan budidaya ikan.

Setelah keramba dibuat, kemudian keramba diletakkan dalam sungai, danau atau rawa. Pada perairan sempit dan tidak dalam, keramba dapat diletakkan terendam sekira ± 20 – 30 cm di bawah permukaan air. Dengan posisi keramba, dua sisi melintang arus dan satu sisi sejajar arus sungai. Pada perairan yang luas dan dalam keramba dipasang terendam sebagian sehingga sisa yang terapung tinggal ± 10 cm. Dengan posisi pemasangan, dua sisi melintang dan empat sisi memanjang. Agar keramba ikan dapat terapung, pemasangan harus dipadukan dengan benda yang dapat mengapung seperti drum kosong, batang kayu dan lain-lain.

Setelah pemasangan keramba kemudian penaburan benih ikan yang siap di kerambakan. Ini dapat dibeli dan ditanyakan pada penjual bibit ikan atau bisa juga konsultasi dan beli pada Balai Benih Ikan terdekat. Setelah penaburan bibit ikan maka langkah selanjutnya tinggal pemeliharaan ikan dengan memberi pakan ikan setiap hari berupa dedak halus, bama dan lain-lain.

Sebenarnya ikan juga dapat makanan sampingan dari air tempat keramba direndam sehingga ikan dapat lekas besar. Panen biasa dilakukan setelah umur ikan mencapai 3 – 4 bulan. Dan hasilnya dapat di konsumsi sendiri bersama keluarga, atau di jual ke pasar dan rumah makan. Namun biasanya para pembeli terutama para pedagang ikan datang sendiri ke tempat kita, sehingga tak perlu repot lagi menjual ke pasar.

Sumber : Clik here
Browser : soelistijono
◄ Newer Post Older Post ►