Sabtu, 19 Maret 2011

5 Pekerja Magang Indramayu Belum Diketahui Nasibnya

INDRAMAYU – Lima alumni SMK Negeri di Indramayu yang saat ini terikat kontrak sebagai pekerja magang di beberapa perusahaan di Jepang, pasca musibah gempa bumi disertai Tsunami masih belum diketahui nasibnya.

Ke-5 pekerja magang itu kehilangan kontak sejak terjadinya musibah gempa bumi dan Tsunami di Jepang. 
Mereka adalah, Taufik Hidayat dan Karmani keduanya alumni SMKN 2 Indramayu yang bekerja sebagai ABK (Anak Buah Kapal) Isonoaki Jepang, serta 3 pekerja magang wanita alumnus SMKN Kandanghaur, Ista Mukoronah, Astuti dan Siti Wijayanti.

Kepala SMKN 2 Indramayu, Drs.H. Eddy Romdhon, M.Pd Jum’at (18/3) mengemukakan, pekerja magang asal Indramayu yang bekerja sebagai ABK di berbagai perusahaan pelayaran Jepang seluruhnya berjumlah 82 anak. Mereka berasal dari alumni SMKN2 Indramayu 41 orang, 31 alumni SMKN 1 Losarang dan 10 orang alumni SMKN Kandanghaur.

Menurut, Romdhon, 5 dari 82 pekerja magang asal Indramayu yang bekerja pada perusahaan, Kocituna, Sonomaki dan Fukusima itu hingga Jum’at (18/3) kehilangan kontak.

Pihak orang tua menurut Eddy Romdhon merasa cemas terhadap nasib anak-anaknya. Apalagi musibah gempa bumi dan Tsunami Jepang itu dibarengi dengan meledaknya reaktor nuklir yang berpotensi menimbulkan radiasi bagi manusia.

Eddy mengatakan, jika kapal tempat anak-anak magang itu saat terjadinya gempa bumi dan Tsunami posisinya sedang berlayar, kemungkinan tidak terlau membahayakan. Namun seandainya kapal mereka sedang bersandar di dermaga, maka hal itu yang mengkhawatirkan. (poskota)

◄ Newer Post Older Post ►