Rabu, 14 Januari 2009

Harga Minyak Merosot, Pendapatan Irak Tembus USD61 M

BAGHDAD - Irak secara menyeluruh memiliki pendapatan lebih dari USD61 miliar pada 2008. Angka ini naik tajam di banding tahun sebelumnya meskipun harga minyak dunia mengalami penurunan sejak musim panas lalu.


"Pada 2008 kementerian perminyakan mengelola untuk memproduksi dan mengekspor minyak lebih besar dari pada tahun-tahun sebelumnya, di mana menunjukkan perkembangan besar," kata juru bicara kementrian perminyakan Assem Jihad, seperti dikutip dari AFP, Rabu (14/1/2009).

Pendapatan Irak yang mencapai USD61,884 miliar (46,861 miliar euro), naik tajam di banding angka yang diprediksikan oleh pemerintah yakni USD35,465 miliar. Angka tersebut juga naik di banding 2007 yang tercatat USD39,8 miliar.

Kenaikan pendapatan itu terjadi meski penurunan tajam dalam harga minyak mentah. Yakni saat perdagangan minyak kurang dari sepertiga harga yang mencapai rekor tinggi pada Juli 2008 yaitu di atas USD147 per barel.

Pejabat Kementrian itu juga melukiskan kenaikan tajam pun terjadi pada sektor produksi dan ekspor. Jihad mengatakan produksi yang dicapai Irak pada 2008 yakni 836,6 juta barel atau rata-rata 2,286 juta barel per hari. Dari angka itu, sekira 677,1 juta barel atau rata-rata 1,85 juta barel per hari dialokasikan untuk ekspor.

Menurut website Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) produksi minyak mentah Irak pada 2007 mencapai 22,184 juta barel per hari. Adapun pendapatan minyak ini menyumbang 94 persen penerimaan anggaran Irak.

Bulan lalu, Menteri Perminyakan Irak Hussein al-Shahristani mengumumkan peluncuran tender internasional baru untuk pengembangan 11 ladang gas dan minyak. Hal ini dilakukan dalam upaya mendorong produksi minyak negara itu.

◄ Newer Post Older Post ►