- Jumlah darah yang dipompa oleh bilik kiri jantung kedalam arteri-arteri.
- Tahanan (resisten) pada aliran darah yang disebabkan oleh dinding-dinding dari arterioles (arteri-arteri yang lebih kecil).
Gejala umum pada seseorang yang mengalami tekanan darah rendah akan mengeluhkan keadaan sering pusing, sering menguap, penglihatan terkadang dirasakan kurang jelas (kunang-kunang) terutama sehabis duduk lama lalu berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah tak bertenaga, bahkan mengalami pingsan yang berulang.
Orang-orang yang mempunyai tekanan-tekanan darah rendah mempunyai risiko yang lebih rendah dari stroke, ginjal dan jantung. Olahragawan, orang-orang yang berolahraga secara teratur, orang-orang yang memelihara berat badan yang ideal, dan orang-orang bukan perokok cenderung mempunyai tekanan-tekanan darah yang lebih rendah. Oleh karenanya, tekanan darah rendah diinginkan sepanjang ia tidak cukup rendah untuk menyebabkan gejala-gejala dan merusak organ-organ di tubuh.
Kondisi-kondisi yang mengurangi volume darah, yang mengurangi jumlah darah yang dipompa oleh jantung dan obat-obatan adalah penyebab terjadinya tekanan darah rendah. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi tekanan darah renda (hipotensi), diantaranya:
- Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari, sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan meningkat.
- Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila gejala hipotensi yang dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas keseharian, selain itu dokter hanya akan memberikan vitamin (suport/placebo) serta beberapa saran yang dapat dilakukan bagi penderita.
- Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam.
- Pada wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastis.
- Berolah raga teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x seminggu dapat membantu mengurangi timbulnya gejala.
Sumber: Dari berbagai sumber.