INDRAMAYU - Polisi terus mendalami penyerangan terhadap sebuah padepokan tareqat di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu. Warga sekitar tak kuasa mencegah, karena para penyerang membawa senjata tajam ketika merusak bangunan padepokan, kemarin.
Beruntung tidak ada korban jiwa karena padepokan itu dalam kondisi kosong. Berdasarkan keterangan warga sekitar, penyerangan dilakukan pada Rabu (16/2) sore. Kelompok penyerang sekitar 7 orang, dan datang menggunakan mobil jenis Avanza berwarna silver.
Kelompok penyerang yang menggunakan senjata tajam seperti parang dan celurit, langsung menyerang bangunan padepokan yang berukuran sekitar 10 x20 meter, yang berada di dekat pemakaman desa. Saat diserang, tidak ada satu orang pun berada di dalam padepokan itu.
Usai merusak dan memecah kaca, kelompok penyerang langsung pergi. Warga sekitar berusaha menghalangi saat kelompok penyerang akan merusak. Namun warga tidak bisa berbuat banyak, karena takut dengan senjata tajam yang dibawa kelompok penyerang.
Warga tidak mengetahui nama tareqat yang sudah berjalan sekitar 2 tahun itu. Bangunan itu, didirikan oleh Junaedi yang waktu itu masih menjabat sebagai Kepala Desa Dadap.
Padepokan tareqat itu, hanya digunakan sesekali untuk pengajian dan salat berjamaah. Kini tareqat ini sudah memiliki jamaah sekitar 30-40 orang. Padepokan ini, memiliki dua bangunan. Bagununan utama berurukaran 10x20 meter, dan bangunan untuk istirahat berukuran sekitar 3x7 meter.
Kedua bangunan dengan tembok bilik dan beratap daun alang-alang itu saat ini rusak akibat penyerangan kemarin. Atas penyerangan terhadap padepokan ini, polisi masih berjaga di lokasi kejadian.
Sementara itu, petugas Polres Indramayu mengatakan perusakan ini dipicu oleh masalah utang piutang antara Junaidi dengan seorang warga. Entah ada masalah apa dengan utang piutang tersebut, sehingga padepokan Junaidi didatangi para penyerang itu. Saat ini Junaidi tengah berada di Polres Indramayu untuk melaporkan kejadian ini. (detik)
Usai merusak dan memecah kaca, kelompok penyerang langsung pergi. Warga sekitar berusaha menghalangi saat kelompok penyerang akan merusak. Namun warga tidak bisa berbuat banyak, karena takut dengan senjata tajam yang dibawa kelompok penyerang.
Warga tidak mengetahui nama tareqat yang sudah berjalan sekitar 2 tahun itu. Bangunan itu, didirikan oleh Junaedi yang waktu itu masih menjabat sebagai Kepala Desa Dadap.
Padepokan tareqat itu, hanya digunakan sesekali untuk pengajian dan salat berjamaah. Kini tareqat ini sudah memiliki jamaah sekitar 30-40 orang. Padepokan ini, memiliki dua bangunan. Bagununan utama berurukaran 10x20 meter, dan bangunan untuk istirahat berukuran sekitar 3x7 meter.
Kedua bangunan dengan tembok bilik dan beratap daun alang-alang itu saat ini rusak akibat penyerangan kemarin. Atas penyerangan terhadap padepokan ini, polisi masih berjaga di lokasi kejadian.
Sementara itu, petugas Polres Indramayu mengatakan perusakan ini dipicu oleh masalah utang piutang antara Junaidi dengan seorang warga. Entah ada masalah apa dengan utang piutang tersebut, sehingga padepokan Junaidi didatangi para penyerang itu. Saat ini Junaidi tengah berada di Polres Indramayu untuk melaporkan kejadian ini. (detik)