Sidat Kita |
Pernahkan anda melihat sidat/moa? Mungkin bagi sebagian orang mendengar namanya saja sudah terasa asing ditelinga, tidak heran. Karena ikan jenis ini hanya banyak ditemukan didaerah deket pantai atau laut. Bagi anda yang pernah melihat belut tentu tidak asing lagi bila melihat sidat karena kemiripan bentuk dan sifatnya.
Sidat atau Moa (ordo Anguilliformes) kelompok ikan berbentuk tubuh mirip ular. Ordo Anguilliformes terdiri atas 4 subordo, 19 famili, 110 genera, dan 400 spesies. Kebanyakan hidup di laut namun ada pula yang hidup di air tawar. Bentuk tubuh menyerupai ular, panjang dapat mencapai 50-125 cm, sirip punggung dan sirip dubur menyatu dengan sirip ekor, sisik sangat kecil yang terletak di dalam kulit, kepala lebih panjang dibandingkan jarak antara sirip punggung dengan anal. Sidat mempunyai sifat katadromus yaitu masa menjelang dewasa ikan sidat hidup di air tawar kemudian bermigrasi untuk bertelur atau berkembang biak di air laut. Ikan ini toleran terhadap salinitas, temperatur dan tekanan yang berbeda-beda.
Diluar negeri sidat ini banyak dikonsumsi sebagai makanan mewah, karena kandungan proteinnya yang tinggi. Masyarakat jepang banyak yang menkonsumsinya, jika di jepang disebut unagi. Selama ini bibit sidat hanya bisa diperoleh dari alam, karena sistem pemijahannya yang unik seperti ikan salmon. Dia akan berkembang biak di laut, bertelor dan menetas, setelah menginjak menetasfase “glass ell” masih berada dilaut dan mampu berenang mencari air tawar, sampai dewasa untuk siap memijah lagi.
Untuk memeliharanya tidaklah sulit, tinggal sediakan kolam, seperti kolam ikan biasa, sebenarnya hampir mirip lobster bagi yang sudah pernah liat, kita tinggal menambahkan paralon atau apa sajayang bisa digunakan untuk sembunyi. Karena ikan ini selama hidupnya menyukai tempat gelap. Makanan sebenarnya sidat termasuk ikan Carnivora, pemakan daging, cacing, cacahan keong, cacahan bekicot, pelet, kalau ini butuh adaptasi lama, dan sidat lebih suka makan makan didasar kolam, bukan terapung.
By. Sidat Kita