Berternak kambing merupakan suatu peluang bisnis yang bagus, baik untuk diekspor maupun untuk di dalam negeri. Daging kambing adalah sumber protein hewani, susu domba menjadi minuman bergizi, dan kulitnya menjadi bahan kerajinan.
Berikut petunjuk untuk budidaya kambing:
(1) Lokasi peternakan: sebaiknya dipilih daerah yang luas, tenang, ada sumber air dan makanan, dan relatif tidak dekat dengan perumahan.
(2) Bibit kambing : pilih kambing yang sehat (tidak berpenyakit), keturunan dari kambing yang berprosentasi kesuburan dan kelahiran tinggi dan kecepatan tumbuh dengan prosentase karkas yang baik. Calon induk dipilih yang berumur 1,5 – 2 tahun, tidak bercacat, bentuk perut normal, dan punya nafsu kawin tinggi. Pejantan dipilih yang berumur 1,5 – 2 tahun, tidak cacat dan berbadan normal serta turunan dari kelahiran dua ekor (sepasang).
(3) Kandang: gunakan bahan yang awet, luas disesuaikan dengan jumlah ternak (1,5 m2 per ekor), mudah dibersihkan, dan kena sinar matahari.
(4) Pemberian Pakan: dibedakan dalam dua cara:(a) digembalakan/dilepas mencari makan di lapangan dan (b) dikurung dalam kandang dan disediakan makanan yang terdiri dari daun hijauan, pakan penguat (konsentrat), garam, dan makanan pelengkap.
(5) Pemeliharaan: kandang selalu dibersihkan, minimal sekali dalam seminggu. kambing yang sakit segera dipisahkan dan diobati. Lakukan vaksinasi pada domba-domba yang sehat. Induk yang bunting dipisah tersendiri dan diberi makanan yang baik secara teratur. Induk yang baru melahirkan diberi hijauan dan makanan tambahan untuk penguat. Anak yang baru lahir dibersihkan dan diberi makanan khusus.