Rabu, 16 Februari 2011

Laporan Praktikum Pembuatan Media Pertumbuhan Jasad Renik





I. PENDAHULUAN
i. LATAR BELAKANG
Di bumi kita ini selain terdapat mahluk hidup yang menempati, juga terdapat mikroorganisme yang tumbuh di bumi. Contohnya seperti jasad renik. Untuk itu pada praktikum ini kita memepelajari pembuatan medium pertumbuhan jasad renik. Agar bakteri patogen dapat dibiakkan dengan baik, diperlukan tempat (media) yang memungkinkan tumbuh dengan optimal. Oleh karena itu media pembiakan harus mengandung cukup nutrien untk pertumbuhan bakteri. Sealin suhu dan PH yang harus sesuai.
Semua organisme memerlukan sumber C (karbon) untuk hidupnya. Ada yang mengambil C dalam bentuk CO2, seperti tumbhan yang mempunyai pigmen fotosintesis. Ada yang hanya mengambil C dari persenyawaan organik saja, misalnya hewan. Bakteri-bakteri ynag menggunakan CO2 seabagi sumber C-nya disebut autotrof. Bakteri-bakteri ini hidup bebas di alam, tidak bergantung pada organisme lainnya. Bakteri-bakteri yang hanya dapat menggunakan senyawa organik sebagai sumber C-nya disebut bakteri Heterotrof. Dalam mempelajar bakteri, diperlukan pembenihan bakteri guna kepentingan. Untuk itu dalam membuat media penumbuhan bakteri harus sesuai dengan jenis bakteri. Supaya bakteri yang ditanam tumbuh subur.
Kultur media air mungkin bebas dari mikroorganisme kecuali virus dan beberapa bakteri dengan penyaringan khusus. Saringan tersebut terdiri dari penyaring Chamberlande, Berkefeld dan Zeith. Saringan itu akan mensterilkan dalam autokalf setelah dibungkus dengan kertas untuk mencegah terjadinya kontaminasi. Jika tekanan positif dan negatif digunakan terlalu besar atau penyaring digunakan terlalu lama, bakteri akan melawan melalui pori-pori dan mengkontaminasi penyaringan (Caber, dkk, 1965).
ii. TUJUAN
Mahasiswa mampu membuat media.
II. MATERI DAN METODE

  1. A. MATERI
Banyak macam medium yang dipergunakan untuk menumbuhkan jasad renik. Meskipun demikian pada dasarnya medium dibedakan berdasarkan kriteria tertentu seperti: fase, komposisi atau fungsi dari medium itu. Macam-macam media itu diantaranya:

  1. Medium berdasarkan fase (sifat fisik)
    1. Medium padat yaitu medium yang mengandung agar 12-15 gram setiap satu liter air (1 resep medium); contohnya adalah Nutrient Agar (NA), Glucose Agar (GA).
    2. Medium setengah padat yaitu medium yang mengandung agar kurang dari 0,5 persen dalam satu liter air.
    3. Medium cair yaitu medium yang tidak mengandung agar; contohnya adalah Nutrient Broth (NB), Lactoce Broth (LB).
    4. Medium berdasarkan komposisi
      1. Medium sintesis yaitu medium yang komposisi zat kimianya diketahui secara pasti; contohnya adalah Glucose Agar (GA).
      2. Medium semi sintesis yaitu medium yang sebagian dari komposisi zat kimianya diketaui; contohnya adalah Potato Dextrose Agar (PDA).
      3. Medium non-sintesis yaitu medium yang komposisi zat kimianya tidak diketahui secara pasti; contohnya adalah umumnya medium alami seperti: kaldu daging sapi, ekstrak wortel.
  1. Medium berdasarkan fungsi
    1. Medium umum yaitu medium yang terdiri dari zat-zat pepton dan ekstrak khamir (yeast ekstract), untuk menumbuhan banyak jenis jasad renik.
    2. Medium selektif yaitu medium yang ditambah zat tertentu sehingga bersifat selektif, artinya hanya merangsang pertumbuhan jasad renik tertentu, sedangkan yang lain mati. Contohnya adalah medium yang diberi kristal ungu, untuk merangsang pertumbuhan bakteri Gram negatif, sedangkan Gram positif mati.
    3. Medium diferensial yaitu medium mengandung senyawa yang akan menyebabkan pertumbuhan jasad renik tertentu dengan akibat perubahan tertentu pada medium itu yang dapat membedakan jasad renik itu dengan jasad renik lain. Contohnya adalah medium yang ditambah indikator yang akan berubah warna dalam suasana asam akibat aktivitas jasad renik yang ditumbuhkan pada medium itu, yang dapat membentuk asam minal memfermentasi gula pada medium yang mengandung indikator itu tidak menghasilkan asam sehingga warna medium iu tidak berubah.
    4. Medium uji (Assay-Medium) yaitu medium dengan komposisi tertentu untuk mngetahui atau menguji adanya zat tertentu di dalam medium itu misal adanya vitamin, antibiotik atau yang lain, dengan menggunakan jasad renik, dengan menggunakan jasad renik sebagai alat uji (pertumbuhannya).
    5. Medium diperkaya yaitu medium yang mengandung komponen sangat komplek seperti darah, serum, kuning telur untuk menumbuhkan jasad renik yang bersifat heterotrof. Contoh adalah Loefller untuk menumbuhkan basil difentri.
  1. Tujuan:
  • Mempelajari aktivitas pada medium pertumbuhan jasad renik.
  • Membuat macam-macam medium pertumbuhan.
  • Mengenal macam-macam bentuk medium.
  1. Alat-alat: 1. Beker Glass
2. Tabung
3. Cawan
4. Kompor gas atau kompor listrik

  1. Bahan
Bahan-bahan medium dapat berupa bahan-bahan yang sudah mati, bahan-bahan asli atau alami. Pada dasarnya bahan-bahan untuk pembuatan medium dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu:

  1. Bahan dasar yang meliputi:
  • Air (H2O)
  • Agar (dari tumbuhan laut) yang bersifat tidak diurai oleh jasad renik, membeku pada suhu 15-20 C dan mencair pada suhu ynag relatif rendah (45 C)
  • Gelatin yaitu protein yang dapat diuraikan oleh jasad renik dan sifatnya seperti agar.
  • Silika Gel yaitu bahan yang mengandung natrium silika khusus untuk menumbuhkan jasad renik yang bersifat obligat autotrof.
  1. Unsur-unsur zat makan dan nutrien yang dapat diambil dari alam yang meliputi:
  • sumber karbon dan tenaga yang mencakup: karbohidrat, lemak, da asam-asam organik.
  • Sumber nitrogen yang berupa pepton dan pepsin
  • Garam-garam kimia dari: K, Na, Fe, dan Mg.
  • Vitamin-vitamin
  • Sari buah, ekstrak sayuran, susu.
  1. Bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang sengaja ditambahkan ke dalam medium dengan tujuan tertentu. Sebagai contoh bahan tambahan adalah indikator dan antibiotik.
Resep medium sintesis Na dan Ga
Resep medium sintesis PDA

  1. B. METODE
  1. Cara Kerja
a) Resep medium ditulis menurut aturannya (untuk media instan biasanya tercantum pada label, media non instan sesuai pustaka).
b) Timbang masing-masing bahan sesuai kebutuhan, misalnya butuh 500 ml, media maka membuat setengah resep (1 resep pada umumnya untuk 1 L media)
c) Masing-masing bahan tersebut dihomogenkan kedalam akuades dapat dengan cara diaduk dan dipanaskan.
d) Medium dimasukkan pada suatu tempat (beaker, tabung, dll.) untuk kemudian ditutup dan disterilisasi.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PRAKTIKUM
v Ada 2 bahan untuk pembuatan media yaitu:

  1. MSA (Manitol Salt Agar), komposisinya yaitu:
  • Beef ekstrak 1 gr Berfungsi sebagai karbon
  • Pepton 10 gr Berfungsi sebagai nitrogen
  • Manitol 10 gr Berfungsi sebagai karbon
  • Natrium klorida 75 gr Berfungsi sebagai nitrogen
  • Penored 1,025 Berfungsi sebagai indikator
  • Agar 15 gr Berfungsi sebagai pemadat
  • Akuades 1L Berfungsi sebagai pelarut
  • pH : 7,5
  1. MEA (Malt Ekstrak Agar), komposisinya yaitu:
  • Malt ekstrak 30 gr Berfungsi sebagai karbon
  • Pepton 5 gr Berfungsi sebagai nitrogen
  • Agar 15 gr Berfungsi sebagai pemadat
  • Akuades 1L Berfungsi sebagai pelarut
  • pH : 5,4
Tehnik yang dipergunakan dan medium yang dipilih tergantung pada sifat penelitian. Pada umumnya tiga situasi dapat ditemukan:

  1. seseorang berkepentingan untuk memperbanyak sel spesies tertentu.
  2. seseorang berkepentingan untuk menentukan jumlah atau tipe organisme yang ada pada bahan yang diberikan, atau
  3. seseorang menginginkan mengisolasi sutau mikroorganisme tertentu dari sumber alami.
v TUJUAN PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN

  • Menumbuhkan Spesies Tertentu: Mikroorganisme yang teramati secara mikroskopik dan yang tumbuh dalam lingkungan alami dapat terbukti sangat sukar untuk tumb secara murni pada medium buatan. Contohnya jenis parasit tertentu tidak dapat dibiakkan di luar inangnya. Namun, pada umumnya, medium yang sesuai dapat diciptakan melalui reroduksi secara hati-hati kondisi yang ditemukan dalam lingkungan alami organisme. pH, temperatur dan aerasi mudah untuk ditiru; nutrient merupakan masalah utama. Sumbangan yang yang diperoleh dari lingkungan hidup adalah penting dan sulit untuk dianalisis; suatu parasit membutuhkan ekstrak jaringan inang dan bentuk hidup bebas membutukan substansi yang diekresi oleh mikroorganisme yang menyatu dengan alam. Penelitian yang signifikan mungkin penting untuk menentukan kebutuhan organisme, dan keberhasilannya tergantung pada pengadaan sumber yangsesuai dari masing-masing kategori nutrien.
  • Pemeriksaan Mikrobiologik Pada Bahan-bahan Alami: bahan alami tertentu mengandung berbagai lingkungan mikro yang berbeda, masing-masing menyediakan untuk kebutuhan mikro yang berbeda, masing-masing menyediakan tempat untuk spesies yang berbeda. Penanaman sebuah contoh bahan di bawah suatu kondisi akan memungkinkanbentuk kelompok terseleksi memproduksi koloni-koloni tetapi banyak menyebabkan banyak tie lain terlupakan. Untuk alasan ini, adalah biasa menanam contoh-contoh bahan-bahan menggunakan sebanyak mungkin media dan kondisi inkubasi yang berbeda. Enam sampai delapan kondisi biakan berbeda bukan jumlah yang tidak beralasan jiks kebanyakan bentuk yang ada perlu ditemukan.
Karena tiap organisme yang ada harus memiliki kesempatan untuk tumbuh, media padat digunakan dan penggerombolan koloni dihindari. Bila tidak,persaingan akan menegah beberapa tipe untuk membentuk koloni.
Sebagai contoh, E. coli memiliki karateristik yang berubah-ubah pada agar yang mengandung cat eosin dan methylene blue (EMB agar). EMB agar yang mengandung konsentrasi tinggi satu macam gula juga akan menyebabkan organisme yang meragi gula itu membentuk koloni kemerah-merahan. Media diferensial digunakan untuk berbagai keperluan seperti mengenali keberadaan bakteri enterik dalam air atau susu dan keberadaan patogen tertentu pada spesimen klinik.
Bikan Enrichment merupakan prosedur dimana media disiapkan untuk menerima lingkungan alami (niche) mikroorganisme yang diinginkan, oleh karena itu organisme diseleksi.
v TEKNIS PEMBUATAN MEDIA MSA ( Manitol Salt Agar )
1) Resep medium menurut aturannya (untuk media instan biasanya tercantum pada tabel, media non – instan sesuai pustaka).
2) Timbang masing – masing bahan sesuai kebutuhan, misalnya butuh 500 ml, media maka membuat setengah resep (1 resep pada umumnya untuk 1 L media).
3) Masing – masing bahan tersebut dihomogenkanke dalam aquades dapat dengan cara diadukdan dipanaskan.
Media dimasukan pada suatu tempat (beker, tabung, dll) untuk kemudian ditutup dan disteririlisasi.
v MACAM PENUANGAN MEDIA
Ada 3 cara dalam penuangan media dan perbedaannya, yaitu :

  1. Media agar tabung tegak sebanyak 5 – 8 ml
  2. Media agar tabung miring sebanyak 3 – 5 ml
  3. Media agar cawan sebanyak 10 - 12 ml.
v CARA KERJA PENUANGAN MEDIA

  • Penuangan media ( tabung )
Langkah pertama dalam penuangan media dalam tabung, sterilisasikan meja kerja dan alat – alat yang akan digunakan. Langkah kedua media dalam tabung erlenmeyer dituangkan ke dalam tabung, kemudian disterilisasi. Penuangan pada media tabung bisa dilakukan untuk media miring atau tegak dengan ukuran media tabung tegak 5 - 8 ml, sedangkan pada media tabung miring 3 – 5 ml.

  • Penuangan media cawan
Langkah pertama dalam penuangan media dalam cawan, sterilisasikan meja kerja dan alat – alat yang akan digunakan. Langkah kedua media dalam erlenmeyer disterilisasi dalam autoklaf, kemudian media dalam tabung erlenmeyer di tuang ke dalam cawanseluas permukaan cawan, tipis – tipis saja. Terakhir ratakan permukaan cawan dengan cara menggoyang – goyangkan cawan dengan gerakan angka 8.
IV. KESIMPULAN
Medium pertumbuhan jasad renik adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrien) yang diperlukan jasad renik untuk pertumbuhannya.
Macam-macam medium, diantaranya:

  1. medium berdasarkan fase
  2. medium berdasarkan komposisi
  3. medim berdasarkan fungsi
Bahan-bahan untuk pembuatan media antara lain:

  1. MSA.
  2. MEA.

DAFTAR REFERENSI
Pellezar MJ Jr, Chan ECS and Krieg NR. 1993. Microbiology: Concept and Aplications. McGraw-Hill.
Philip, G. B.1973. Miller WS (eds) Industrial Sterization. Durham, NC, Duke: University Press.
Shahrurachman.1993.Mikrobiologi Kedokteran.Kedokteran UI:Jakarta
Stanier,R.Y:Edward,A.A dan ingraham,J.1982.Dunia Mikroba.Bhatara Karya Aksara:Jakarta
Volk,W and Wheeler,M.1984.Basic Microbiology.harper:Row,New York
◄ Newer Post Older Post ►