INDRAMAYU - Anjloknya harga gabah di Indramayu, akhirnya membuat petani memilih untuk menyimpan gabah hasil panen mereka guna menghindari kerugian yang lebih besar.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, saat ini harga gabah kering panen (GKP) berkisar antara Rp 2.500 hingga Rp 2.700/kg.
Padahal saat baru panen, GKP bisa mencapai Rp 3.500/kg. Sedangkan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk GKP adalah Rp 2.640/kg.
Sedangkan harga gabah kering giling (GKG) pun turun hanya Rp 3.300/kg. Padahal sebelumnya harga GKG bisa mencapai Rp 4.700/kg. Harga ini sudah sama dengan harga pembelian pemerintah untuk GKG yaitu Rp 3.300/kg.
Seorang petani di Desa Bulak, Kecamatan Jatibarang, Radi, Selasa (12/4) mengungkapkan jika ke depannya harga gabah akan semakin anjlok. Anjloknya harga gabah tersebut bisa membuat petani merugi. Karena itu, Radi pun memilih untuk mengeringkan dan menyimpan terlebih dahulu gabahnya dibandingkan langsung menjual.
Menurut Radi, harga gabah diprediksi akan kembali naik bulan depan, karena masa panen rendeng sudah berakhir. Dan petani pun saat itu sudah memulai masa tanam gadu.
Untuk mencegah kembali turunnya harga gabah, petani pun meminta kepada Bulog untuk bisa menyerap gabah petani sebanyak-banyaknya. Mereka pun mendesak kepada pemerintah untuk menetapkan HPP gabah yang baru untuk menghindari kerugian yang semakin besar. (MI)
Seorang petani di Desa Bulak, Kecamatan Jatibarang, Radi, Selasa (12/4) mengungkapkan jika ke depannya harga gabah akan semakin anjlok. Anjloknya harga gabah tersebut bisa membuat petani merugi. Karena itu, Radi pun memilih untuk mengeringkan dan menyimpan terlebih dahulu gabahnya dibandingkan langsung menjual.
Menurut Radi, harga gabah diprediksi akan kembali naik bulan depan, karena masa panen rendeng sudah berakhir. Dan petani pun saat itu sudah memulai masa tanam gadu.
Untuk mencegah kembali turunnya harga gabah, petani pun meminta kepada Bulog untuk bisa menyerap gabah petani sebanyak-banyaknya. Mereka pun mendesak kepada pemerintah untuk menetapkan HPP gabah yang baru untuk menghindari kerugian yang semakin besar. (MI)