Ikan patin dalam usia enam bulan bisa mencapai panjang 35-40 cm. Kelebihan ikan patin ini dapat hidup dengan baik pada perairan yang tidak mengalir dengan kandungan oksigen rendah. Penangkaran ikan patin banyak terdapat di Lampung, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan.
Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tapi apabila pembesaran patin dilakukan dengan jala apung maka lokasi yang tepat adalah sungai yang berarus lambat. Kualitas air kolam ikan patin harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun. Untuk menghindari timbulnya jamur, maka perlu ditambahkan larutan penghambat pertumbuhan jamur (Emolin atau Blitzich dengan dosis 0,05 cc/liter).
Bagi anda yang berminat untuk budidaya ikan patin ini bisa memilih dua model bisnis yaitu pembenihan dan pembesaran. Kalau menurut saya bisnis pembesaran lebih mudah apabila anda tidak banyak mengetahui tentang teknik perikanan. Yang harus diperthatikan dalam kolam pembesaran :
- Berikan pupuk pada kolam yang bertujuan untuk merangsang pertumbuhan makanan alami sebanyak-banyaknya. Pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk hijau dengan dosis 50–700 gram/m 2.
- Pemberian makan dilakukan 2 kali sehari dengan jumlah makanan yang diberikan sebanyak 3-5% dari jumlah berat badan ikan peliharaan.
- Ikan patin dapat diberi makanan tambahan berupa pellet setiap hari dan dapat pula diberikan ikan-ikan kecil/sisa ataupun sisa dapur yang diberikan 3-4 hari sekali untuk perangsang nafsu makannya.