Ikan Gurami adalah ikan peliharaan yang berasal dari rawa. Badannya pipih memanjang, warna kecoklatan dan bintik hitam pada dasar sirip dada. Sirip perut yang panjang berfungsi sebagai alat peraba. Sekarang ini ikan gurami mempunyai nilai ekonomis yang baik, sehingga permintaan pasar terhadap ikan gurami terus meningkat dan harganya pun cukup mahal. Oleh karena itu apabila kita dapat mebudidayakan sendiri, maka hasilnya akan lebih menguntungkan. Untuk keberhasilan pembudidayaan ikan gurami, pembenihan adalah merupakan faktor penentu sehingga tidak kesulitan dalam penyediaan benih.
II. Penentuan Induk
A. Penentuan Induk Yang Baik.
Untuk memperoleh benih gurami yang baik dibutuhkan induk – induk ikan yang baik dan memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Induk gurami mulai dapat dipijahkan pada umur 3 tahun dengan berat badan minimal 1,5 Kg dan yang terbaik pada umur 4 – 5 tahun dengan barat badan ± 2 Kg.
2. Bentuk tubuhnya baik, beisi, sisiknya mulus dan tidak cacat.
3. Pada induk betina warnanya harus bersih yang menunjukkan sifat baik n berbiaknya akan memuaskan. Sedangkan untuk induk jantan harus berdahi lengkung, tegak dan berwarna kehitam – hitaman.
B. Perbedaan Induk Jantan dan
Betina
1. Induk Gurami Jantan
a. Terdapat tonjolan diatas
kepala.
b. Dasar sirip dada agak
keputih-putihan.
c. Tutup insang ((operculum)
kekuning-kuningan
d. Ujung sirip ekor relatif rata.
2. Induk Gurami Betina
a.Kepala tidak mempunyai tonjolan.
b. Dasar sirip dada agak hitam.
c. Tutup insang ((operculum)
putih agak kecoklatan.
d. Ujung sirip ekor melengkung.
C. Ciri-ciri Induk Untuk Dipijahkan
1. Induk Jantan
a.Keduarusuk bagia perut membentuk sudut tumpul.
b.Sisiknya sedikit agak terbuka.
c. Pada sirip tampak urat-urat rambut berwarna kemerah-merahan
2. Induk Betina
a. Bagian perut menunjukkan warna terang
b. Sisik agak terbuka
c. Pada sirip menampakkan urat-urat rambut berwarna kemera-merahan
III. Persiapan Kolam
Dalam pembenihan ikan gurami, persiapan pengadaan kolam pemijahan harus memenuhi syarat antara lain :
a. Air pada kolam harus jernih dan tenang, kedalaman airnya 0,75 – 1,00 meter.
b. Buatkan kerangka sarang berbentuk kerucut dengan diameter ± 30 cm, dipasang agak berjauhan pada kedalaman ± 20 cm dibawah permukaan air.
c. Untuk tiap induk disiapkan sebuah kerangka sarang
d. Sediakan secukupnya ijuk atau sabut kelapa yang sudah bersih dan diletakkan dekat kerangka sarang sebagai bahan pembuat sarang oleh ikan.
e. Padat penebaran dilakukan untuk satu ekor induk dengan luas kolam 7 – 10 M².
f. Satu ekor induk jantan dapat dipijahkan dengan empat ekor induk betina didalam satu kolam.
IV. Pemijahan
Setelah persiapan kolam dan sarang selesai dilakukan maka langkah pemijahan daapat dilakukan sebagai berikut :
1. Induk ikan gurami jantan dan induk ikan gurami betina yang telah matang telur dimasukkan kedalam kolam pemijahan. Biasanya induk jantan akan segera membuatkan sarang dari bahan pembuat sarang yang telah dipersiapkan sampai selesai.
2. Minggu pertama induk jantan akan kawin dengan induk betina pertama dan ini dapat dilihat dengan tertutupnya mulut sarang oleh bahan pembuat sarang, berarti telur berada didalam sarang. Biasanya induk betinya selalu berjaga-jaga disekitar sarang.
3. Kemudian induk jantan membuat sarang lagi untuk induk betina yang kedua. Setelah selesai lalu memijah lagi dengan induk tersebut, dimana mulut sarangnya ditutup lagi dan seterusnya samapi semua induk betina yang berada pada kolam tersebut.
4. Untuk membuktikan adanya telur didalam sarang dapat ditusukkan lidi ketengah sarang, kalau keluar butiran seperti butiran minyak berarti sarang tersebut telah berisi telur – telur ikan.
V. Penetasan Telur
Telur ikan gurami yang terdapat dalam sarang biasanya telah menetas sepuluh hari setelah lubang sarang tertutup. Penetasan telur ikan yang terdapat dalam sarang ada 3 cara yakni :
1. Penetasan didalam kolam pemijahan
a.Kebersihan air harus tetap terjaga, karena akan mempengaruhi kondisi telur yang akan menetas.
b. Telur yang ada dalam sarang dibiarkan di kolam pemijahan.
c. Pada hari ke 11 atau 12 setelah sarang tertutup, anak ikan gurami bersama sarang diambil untuk dijual atau dipilihara pada tempat yang lain.
d. Apabila anak ikan tersebut dipilihara pada tempat pedederan, harus diberi pelindung satu tangkai daun kelapa untuk satu sarang.
2. Penetasan dalam wadah terapung
dikolam.
a. Wadah yang digunakan adalah ember atau kotak kayu yang diletakkan terapung di kolam dan bagian dasarnya diberi lobang sebesar 10 cm dan dilapisi dengan kawat kasa.
b. Anak ikan gurami yang berumur lima hari dipindahkan kewadah yang akan digunakan. Untuk satu sarang dapat menggunakan tiga wadah.
c. Gunakan pelampung agar wadah tetap pada tempatnya dan diikatkan pada sebatang patok.
d. Air dalam wadah harus diganti dua kali sehari dengan cara mengangkat wadah sampai dasarnya dan diturunkan kembali seperti posisi semula.
e. Setelah umur dua minggu anak ikan diberi makanan tambahan seperti dedak halus atau kuning telur dan diberikan dua kali sehari.
f. Seminggu kemudian sebaiknya anak ikan tersebut dipilihara dikolam pendederan.
3. Penetasan dalam paso atau ember
a. Siapkan 2 – 3 buah paso atau ember untuk tiap sarang ikan gurami.
b. Usahakan paso atau ember yang berisi 10 liter air, dan diisi hanya ¾ bagian.
c. Sarang yang baru diisi telur dipindahkan kedalam 2 – 3 paso atau ember dan ditempatkan pada tempat yang mendapat sinar matahari pagi (jam 7.30 – 8.00).
d. Air dalam paso atau ember harus di9ganti 2 kali sehari.
e. Setelah anak ikan berumur 2 minggu sebaiknya dipilihara di kolam pendederan.
(Sumber Tulisan : LIPTAN Balai Informasi Pertanian Jambi)