Rabu, 13 April 2011

BUDIDAYA TANAMAN PISANG

Pisang merupakan komoditas yang sangat populer di masyarakat. Kini, kemantapan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas suplai sangat menentukan kelangsungan usaha perkebunan pisang, terutama bila produksi untuk ekspor. Pengelolaan kebun pisang membutuhkan manajemen yang baik meliputi perencanaan, pemilihan lokasi, penggunaan bibit bermutu, pemiliharaan kebun, penanganan prapanen dan pascapenen, serta kontinuitas pemasaran.
A. Syarat Tumbuh Tanaman Pisang
Pisang dapat dikebunkan didataran rendah hangat bersuhu 21ºC - 32ºC dan beriklim lembab. Walaupun demikian, pisang masih dapat berkembang baik sampai pada ketinggian 1.300m dpl.
Topografi yang dikehendaki tanaman pisang berupa lahan datar dengan kemiringan 8º. Pertumbuhan optimal pisang dicapai didaerah yang bercurah hujan lebih dari 2.000 mm yang merata sepanjang tahun. Didaerah yang mempunyai musim kering lebih dari 4 – 5 bulan, pisang masih bisa tumbuh baik asalkan air tanahnya maksimal 150 cm dibawah permukaan tanah. Keasaman tanah (pH) yang dikehendaki pisang adalah 5,5 – 7,5.

B. Penyediaan Bibit
Perbanyakan tanaman pisang selalu menggunakan bibit vegetatif. Bahannya dapat berupa anakan yang tumbuh dari bonggol, belahan bonggol, dan tanaman yang berasal dari kultur jaringan.


C. Persiapan Lahan
Lahan untuk berkebun pisang perlu dipersiapkan dengan baik sebelum bibit ditanam. Tanah digemburkan lalu diratakan. Pencangkulanlahan tidak merupakan keharusan apabila tanah sudah gembur. Pada saat pengolahan tanah sekaligus dapat dibuat saluran drainase. Setiap jarak 50 m dibuat parit sedalam 1 m dengan arah keutara – selatan kalau lahannya menghadap ketumur-barat. Parit ini berfungsi untuk menampung kelebihan air hujan sehingga air itu tidak sampai mengenangi tanaman.
Lahan bergulma perlu dicangkul atau ditraktor sedalam 30 – 40 cm. Setelah itu, pada lahan dibuat lubang-lubang tanam berukuran 60 cm X 60 cm X 50 cm atau 40 cm X 40 cm X 40 cm. Lubang itu dibiarkan terbuka selama 2 – 5 minggu agar terangin – angin. Jarak antar lubang tanam dalam barisan adalah 3 m, sedangkan jarak antar barisan 3 – 4 m.
Sebelum lubang tanam ditutup, setiap lubang tanam diisi pupuk buatan sebagai pupuk dasar. Pupuk dasar berupa campuran urea,SP 36 dan KCl.

D. Penanaman
Penanaman bibit yang tepat adalah pada saat menjelang musim hujan agar terhindar dari kekeringan. Apabila lahan dapat diari maka penanaman bibit bisa dilakukan setiap saat. Setiap lubang tanam diisi satu bibit dengan posisi tegak tepat ditengah lubang tanam.
Kepadatan populasi bagi tanaman pisang bervariasi antara 1.000 – 3.000 batang perhektar, tergantung jarak tanam dan kultivar yang ditanam

E. Pengairan
Tanaman pisang membutuhkan pengairan yang cukup sepanjang hidupnya. Kebutuhan air semakin meningkat sejak masa pertumbuhan awal dan mencapai tahap tertinggi setelah jantung mulai keluar. Walaupun banyak membutuhkan air , tanaman pisang tidak menghendaki air yang tergenang terlalu lama hingga dapat merusak perakaran.
Agar sehat dan berfungsi dengan baik, perakaran pisang membutuhkan peredaran udara yang baik didalam tanah. Untuk itu, lahan pisang perlu diberi drainase.


F. Pemupukan
Untuk setiap 30 ton buah pisang unsur hara yang diambil didalam tanah adalah 50 kg N, 15 Kg P2O5 , 10 kg CaO, dan 25 kg MgO. Untuk mengembalikan sejumlah hara yang hilang itu, dosisi pemupukan setelah pisang dipanen harus lebih banyak daripada unsur hara yang telah terambil.
Pemupukan tanaman pisang dilakukan sebanyak 3 – 6 kali sejak bibit pisang ditanam hingga menjelang berbunga. Pada saat penanaman, kebanyakan petani memberikan pupuk dasar NPK 15 : 15 : 15 sebanyak 50 gr per lubang tanam. Sebulan setelah tanam, pisang dipupuk ulang dengan campuran 250 gr urea , 100 gr SP 36, dan 150 gr KCl per tanaman. Pemupukan diulang setiap tiga bulan sekali.

G. Pemberantasan Gulma
Sewaktu tanaman pisang muda, pisang harus bebas dari gangguan gulma. Pisang tidak dapat tumbuh dengan baik kalau dibiarkan bersaing dengan gulma. Dua minggu setelah tanaman pisang ditanam, gulma yang ada perlu disiangi secara manual.
Sebaiknya, penyiangan tanaman pisang dilakukan secara mekanis dengan penyiangan gulma dengan menggunakan cangkul. Tanaman pisang yang masih muda, perakarannya hanya sebatas lebar kanopinya saja. Daerah bebas gulma terbatas dibawah payung kanopinya.
Setelah umur 7 bulan, pisang tak membutuhkan penyiangan. Kanopi tanaman satu dengan kanopi tanaman lain telah menyatu sehingga sinar matahari tak menembus sampai ke tanah. Populasi gulma pun akan tertekan dengan sendirinya.
H. Pembersihan Tanaman.
Perlakuan pembersihan tanaman meliputi pembersihan daun kering, penjarangan anakan, dan pembuangan sisa tanaman bekas panen. Hal ini berlangsung 45 hari sekali.
Pada setiap rumput pada satu induk pisang hanya disisakan dua anakan terbesar yang tumbuh, sedangkan anakan lainnya ibuang.

I. Pembunggan
Bunga pisang muncul ditengah – tengah konopi tanaman. Pada saat keluar dari batang, bunga pisang belum mekar, biasanya disebut jantung. Pisang cavendish mulai berbunga setelah 9 bulan ditanam dilapangan atau setelah menghasilkan 36 lembar daun. Daun terakhir berupa daun bendera, lalu menyusul bunganya.
Setelah jantung mekar, terbentuklah sisiran buah pertama, kedua dan selanjutnya hingga akhirnya terbentuk tandan.

J. Pembungkusan Tandan Buah
Calon buah yang terbentuk rata – rata 9 – 11 sisir pertandan. Sisanya, jantung yang masih kuncup dipotong. Dua sisir buah terbawah dibuang, sisanya hanya 1 buah pada sisir terbawah untuk kontrol. Selanjutnya, tandan pisang dibungkus kantung plastik polietilen atau karung. Kantung kertas semen juga dapat digunakan untuk membungkus tandan buah pisang. Kelemahannya, kantung kertas semen dapat koyak terkena hujan atau angin.
Pembungkusan tandan buah bertujuan untuk melindungi dari gigitan serangga, menghindari terbentuknya sarang laba – laba dan burung dicelah – celah tandan buah pisang serta untuk mengurangi terjadinya luka karena gangguan burung atau kelelawar atau hewan pengganggu lainnya.
Untuk memastikan agar buah pisang tidak sampai terserang hama atau penyakit maka sebelum dibungkus sebaiknya disemprot dulu dengan pestisida. Setelah dibungkus, tandan diberi pita yang berguna untuk menentukan waktu panen yang tepat sehingga umur dan ukuran buahnya seragam.
Pada saat pembungkusan buah, sekaligus dapat juga dilakukan penopangan batang pisang dengan tongkat bambu dua batang. Tongkat itu berfungsi sebagai penahan agar batang pisang tidak patah akibat tidak kuat menahan beratnya buah dan juga untuk menahan agar pohon tidak tumbang terkena tiupan angin keras.
K. Panen
Secara visual, pisang dapat dipanen kalau bentuk buahnya tampak bulat berisi dan sudut penampangnya rata. Irisan penampang buah muda pipih dan bersudut.
Waktu panen yang dapat dilakukan pada buah pisang adalah dengan memperhitungkan umur buah. Umur buah dihitung sejak jantung mulai keluar. Oleh karena itu, pada setiap tandan digantungkan label catatan atau pita berwarna untuk menentukan tanggal panen. Untuk pisang mas dipanen pada umur 7 – 9 minggu. Waktu yang paling tepat dipanen adalah umur 7 – 7,5 minggu setelah berjantung. Pisang cavendish membutuhkan waktu 10 -12 minggu untuk dipanen. Pada waktu itu pisang belum tumbuh maksimal, tetapi sudah tua.
◄ Newer Post Older Post ►