
Cairan lidah buaya mengandung unsur utama, yaitu aloin, emodin, gum dan unsur lain seperti minyak atsiri. Senyawa-senyawa gula juga terdapat pada lidah buaya dalam bentuk mannosa, glukosa, serta sejumlah kecil silosa, arabinosa, galaktosa, ramnosa serta enzim-enzim oksidase.
Kebanyakan lidah buaya, dimanfaatkan untuk membuat shampo, pasta gigi, dan aneka macam kosmetik lainnya. Saat ini, produk lidah buaya telah dijual dalam bentuk minuman.
Selama ini dalam pemanfaatan lidah buaya menjadi produk pangan yang digunakan adalah daging buahnya. Sedangkan kulit lidah buaya masih menjadi limbah. Tetapi sebenarnya untuk kulit lidah buaya juga bisa di manfaatkan sebagai bahan pangan berupa teh lidah buaya, sehingga dalam hal ini dapat memanfaatkan limbah yang tidak digunakan menjadi alternativ pangan yang bernilai ekonomis.
Teh lidah buaya merupakan bentuk olahan dari kulit lidah buaya yang dapat di sedu seperti meminum teh dari daun teh. Teh lidah buaya memiliki khasiat untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap beberapa jenis penyakit, menghilangkan stres, menyembuhkan sakit pencernaan dan mengeluarkan sisa zat kimia dari tubuh.
Pembuatan teh lidah buaya cukup mudah dan hanya dibuat dengan alat-alat sederhana. Kulit daun lidah buaya cukup dicuci hingga bersih dan ditiriskan. Kemudian, kulit tersebut dipotong kecil-kecil atau dirajang seperti daun teh, lalu dijemur di bawah terik matahari hingga kering atau dioven. Setelah kering, teh dari lidah buaya siap dikonsumsi seperti teh tubruk dan dikonsumsi seperti teh biasa. (*/dari berbagai sumber)
Sumber : http://ciputraentrepreneurship.com