1. Kebiasaan makan
Di alam ikan ini termasuk pemakan segala. (omnivora). Patin dapat memakan ikan-ikan kecil, eating, detritus, serangga, biji-bijian, udangudang kecil, dan moluska.
2. Kebiasaan berkembang biak
Ikan patin sampai sekarang belum bisa dikawinkan secara alami. Pengembangbiakannya masih membutuhkan rangsangan agar induk betina mau mengeluarkan telurnya. Rangsangan yang dilakukan adalah perpaduan antara kawin suntik (induce breeding) dengan teknik stripping.
Di alam ikan ini termasuk pemakan segala. (omnivora). Patin dapat memakan ikan-ikan kecil, eating, detritus, serangga, biji-bijian, udangudang kecil, dan moluska.
2. Kebiasaan berkembang biak
Ikan patin sampai sekarang belum bisa dikawinkan secara alami. Pengembangbiakannya masih membutuhkan rangsangan agar induk betina mau mengeluarkan telurnya. Rangsangan yang dilakukan adalah perpaduan antara kawin suntik (induce breeding) dengan teknik stripping.
Induk yang dipilih biasanya berasal dari kolam pemeliharaan khusus induk ataupun jaring terapung. Biasanya, induk jantan dipisahkan dari induk betina. Adapun ciri induk betina dan induk jantan yang telah baik dijadikan induk sebagai berikut.
Ciri induk yang berkualitas
Betina
jantan
Ciri induk yang berkualitas
Betina
- Berumur 3 tahun.
- Beratnya mencapai 1,5-2 kg/ekor.
- Perut induk membesar ke arah anus.
- Perut terasa empuk dan halus bila diraba.
- Kloaka membengkak dan berwarna
- merah tua Kulit bagian perut lembek dan tipis.
- Bila sekitar kloaka ditekan, akan keluar
- beberapa butir telur yang bentuknya
- bundar dan ukurannya seragam.
jantan
- Berumur 2 tahun
- Beratnya 1,5-2 kg/ekor.
- Kulit perut lembek dan tipis
- Bila diurut, akan keluar cairan sperma berwarna putih
- Kelamin membengkak dan berwarna merah