PENDAHULUAN
Kesemek adalah nama sejenis buah-buahan dari marga Diospyros. Tanaman ini dikenal pula dengan sebutan buah kaki, atau dalam bahasa Inggris dinamai Oriental (Chinese/Japanese) persimmon. Nama ilmiahnya adalah Diospyros kaki. (‘Kaki’, bahasa Jepang, adalah nama zat tanin yang dihasilkan buah ini).
Sepintas kesemek (Diospiros kaki) mirip buah apel, jika sudah matang warna kulitnya kekuningan. Rasanya manis dengan tekstur daging renyah seperti papaya mengkal dan berangsur lunak seiring dengan matangnya buah. Selain dimakan sebagai buah meja, kesemek cukup potensial sebagai bahan baku manisan atau selai.
Jika sedang musim, buah kesemek sangat melimpah. Pasar kurang bisa menyerap buah karena tidak semua orang menyukainya. Kondisi ini seringkali menjadikan harga buah sangat murah. Perlu dilakukan penganekaragaman olahan kesemek paska panen agar citarasa, daya tahan serta nilai ekonominya meningkat.
Berdasarkan riset, diketahui ternyata banyak zat kimia hebat di dalam buah kesemek. Di antaranya terdapat senyawa-senyawa antioksidan yang selain berkhasiat mencegah kanker juga menghambat proses penuaan dini. Mengonsumsinya dapat menghilangkan dahaga, menyehatkan paru-paru dan menguatkan limpa.
Buah yang dalam bahasa Yunani diartikan sebagai food of the God alias makanan para dewa ini mempunyai nilai gizi yang cukup baik. Dibandingkan semangka dan apel kandungan vitamin C juga A jauh lebih tinggi. Setiap 100 g kesemek mengandung kalori 78 kkal, protein 0,8 g, lemak 0,5 g, karbohidrat 20 g (terutama fruktosa dan glukosa), kalsium 6 mg, vitamin A 2.710 SI, vitamin C 11 mg dan vitamin B1 0,05 mg.Nilai energinya 320 kJ/100 g.
Buah kesemek yang muda mengandung zat tanin yang dinamai tanin-kaki, yang menimbulkan rasa sepat pada buah. Zat ini akan berkurang bersama dengan masaknya buah. Tanin-kaki dimanfaatkan untuk mengawetkan berbagai kerajinan tangan, membantu produksi arak-beras di Jepang, serta bahan pengobatan penyakit hipertensi.
Satu poin penting, sebutir kesemek setiap hari dapat membantu mencegah pengerasan pembuluh darah. Kesemek juga berkhasiat menjaga tekanan darah agar tidak melewati ambang normal ( Tekanan Darah Tinggi ) . Tepeliharanya kelenturan pembuluh darah dan stabilnya tekanan darah adalah kunci utama terpeliharanya kesehatan jantung.
Nah, Tuhan telah menciptakan kesemek dengan segala nilai lebihnya. Sepatutnya kita memanfaatkan kelebihan itu untuk kebaikan diri kita dan keluarga, bukan sebaliknya menganggap remeh sesuatu yang berharga.
Kesemek juga kaya akan likopen yang berfungsi sebagai antioksidan pencegah kanker, phytochemical lutein, betakaroten dan serat. Kandungan polifenol di dalam kesemek dapat menurunkan kolesterol jahat dan mencegah penyakit jantung.
Sedangkan serat kesemek dapat mengikat zat karsinogen dan mengelurakannya dari saluran cerna, manfaatnya kanker saluran pencernaan bisa dicegah. Serat juga menjegah sembelit dan menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Buah kesemek yang matang dan empuk, yang telah hilang rasa sepatnya, setelah dipanen dapat dimakan dalam keadaan segar, atau daging buahnya diproses menjadi puri, es krim, selai, agar-agar, dan sebagainya. Beberapa kultivar yang berasa sepat dapat diolah menjadi produk kering yang enak rasanya, mirip dengan buah ara yang kering.
Zat taninnya yang disebut ‘kaki’ dimanfaatkan dalam penggambaran pakaian atau kertas agar tahan lama; pemakaian utamanya masa kini adalah dalam berbagai kerajinan tangan. Tanin ‘kaki’ juga digunakan sebagai bahan proteolitik dalam pembuatan arak beras Jepang, dan dalam pengobatan untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
Budidaya Kesemek
Walaupun asal-usulnya dari daerah subtropik, kesemek dapat beradaptasi dengan berbagai cuaca pada iklim sedang yang hangat, seperti yang dijumpai di dataran tinggi daerah tropik. Pengalaman di Asia Tenggara menunjukkan bahwa iklim musiman yang menonjol tidak diperlukan. Pembudidayaan kesemek berhasil baik di dataran tinggi di atas 1000 m dpl; tetapi dijumpai juga beberapa contoh pohon kesemek yang berbuah di dataran rendah, misalnya di Kucing (Sarawak).
Lahan yang ternaung penting sekali untuk menghindari kerusakan daun muda yang masih lemah dari embusan angin, dan menghindari terjadinya lecet-lecet pada buah. Pohon kesemek toleran terhadap berbagai tipe tanah, tetapi lebih mudah mempertahankan hasil produksi yang tinggi jika ditumbuhkan pada tanah dalam tetapi tidak terlalu berat, dan yang baik drainasenya. Keasaman yang dianjurkan ialah pH antara 5,5-6,5.
Pohon kesemek berukuran kecil sampai sedang, 15 m atau kurang, dioesis (dioecious, berumah dua) dan kadang-kadang monoesis, berbatang pendek dan bengkok-bengkok, banyak cabang, serta menggugurkan daun. Daun dalam dua deret, tersusun berseling, bertangkai pendek lk. 3 cm, bundar, bundar telur sampai jorong, 2,5-15 × 5-25 cm, hijau kuning berkilap.
Bunga jantan dalam malai pendek berisi 3-5 kuntum, bunga betina soliter, di ketiak daun, berbilangan 4. Buah buni berbentuk gepeng membulat dan bersegi empat, hijau kekuning-kuningan sampai merah, dengan daun kelopak yang tidak rontok.
Pedoman Budidaya
Perbanyakan kesemek di Indonesia dan Malaysia biasanya melalui pemisahan tunas akar yang berumur beberapa tahun. Tanaman yang berasal dari benih cenderung bercabang kurus-kurus clan lemah. Di daerah subtropik, perbanyakan kesemek biasanya dilakukan dengan sambungan mata tunas dewasa di atas batang bawah yang berasal dari benih. Setek sangat sulit berakar.
Saat perbanyakan yang tepat merupakan hal yang penting, sebab jika masa pertumbuhan pucuk secara alami terlewati, pertumbuhan akan terhambat beberapa tahun; hal ini merupakan masalah tersendiri pada kesemek. Sama halnya juga dengan saat potion sedang tak berdaun, dan hati-hatilah agar perakarannya tidak rusak.
Jarak tanam bergantung kepada kesuburan pohon dari- berbagai kultivar; dianjurkan variasi antara 6 m x 4,5 m (setara dengan 370 pohon/ha) dan 5 m x 2,5 m (setara dengan 800 pohon/ha). Di daerah tropik, pertumbuhan kesemek cenderung lebih subur, dan umumnya diperlukan jarak tanam yang lebih jarang.
Pemeliharaan
Pembuangan kuncup dan penjarangan bunga dianjurkan untuk menekan kecenderungan terjadinya berbuah dua-tahunan. Tambahan pula buah-buah yang masih kecil hendaknya juga diperjarang sampai tinggal satu atau paling banyak dua butir pada setiap pucuknya, agar diperoleh buah yang baik kualitasnya.
Pemupukan utama, baik dengan pupuk kandang maupun pupuk buatan hendaknya dilaksanakan 1-2 bulan sebelum panen. Kelebihan nitrogen agar dihindari, sebab akan merangsang kesuburan tanaman, menambah rontoknya buah yang masih kecil-kecil, dan mempercepat pertumbuhan buah sehingga akan terjadi rongga di bawah daun kelopak.
Buah kesemek dipanen dengan cara tangkai buahnya dipotong, sehingga daun kelopaknya tetap menempel pada buah. Buah yang belum tua tidak akan menjadi enak dan manis. Di Jepang, digunakan peta warna untuk memastikan bahwa buah yang dipetik itu warna kulitnya optimal. Sebagian besar kultivar dapat disimpan buahnya di dalam ruang pendingin pada suhu + 1° C sampai -1° C selama 2-4 bulan.
Pangsa Pasar
Kesemek memang bukan apel. Pamornya sebagai buah pun jauh di bawah apel impor maupun lokal. Rasanya jarang’ sekali ada yang menjadikan kesemek sebagai buah favorit. Sulit menemukannya di supermarket atau toko-toko buah berkelas.Bila ingin kesemek, carilah di pasar tradisional.
Tak perlu repot-repot menawar karena harganya sudah murah. Biasanya tak sampai Rp 5.000 per kilo. Mungkin karena identik dengan harga murah, kesemek kadung dicap sebagai buah rakyat. Entah karena faktor ini atau sebab lain, banyak yang enggan membeli kesemek untuk disuguhi menjamu tamu lantaran gengsi.
Buah ini cukup penting dalam tradisi Tiongkok dan Jepang, sehingga nilai komersialnya tinggi di sana. Kini komersialisasi produksi kesemek telah merembet dan meluas ke Selandia Baru, Australia dan Israel. Ekspor dari Israel inilah yang dinamai sebagai Sharon fruit.
Di Indonesia, Malaysia dan Thailand, produksi kesemek umumnya hanya cukup untuk konsumsi lokal. Sumatera Utara, khususnya wilayah Brastagi, di waktu lalu pernah secara tetap mengirimkan kesemek untuk Singapura; namun kini terhenti karena kualitasnya terdesak oleh kesemek produk negara-negara lain.
Tempat-tempat lain di Indonesia yang menghasilkan kesemek di antaranya adalah Jawa Barat dan Jawa Timur, di mana buah ini ditanam pada daerah-daerah tinggi di pegunungan.