Pirolusit (MnO2) merupakan kelompok mineral oksida--hidroksida. Menurut Doddy Setia Graha (1987:237) bahwa pirolusit memiliki sistem kristal tetragonal; belahan sempurna {110}; kekerasan6--6,5; berat jenis 4,75; warna hitam besi; gores/cerat hitam besi; optik opak, anisotrop.
Menurut Direktorat Pertambangan (1969:55) bahwa pirolusit ini dikenal sebagai mineral utama dalam bijih mangan. Di samping itu bijih mangan terdapat pula pada mineral manganit (Mn2O3.H2O), psilomelan (MnO.MnO2.2H2O), hausmanit (Mn5O4), rhodokrosit (MnCO3), dan rhodonit (MnSiO2). Bijih mangan di alam banyak ditemukan dalam berbagai batuan berbentuk kristal halus. Cebakan sedimen dan residual ditemukan di dasar danau dan laut dangkal. Tipe lain ditemukan sebagai cebakan hidrothermal.
Bijih mangan di Indonesia ditemukan di Provinsi: Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka--Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.
Dalam kehidupan sehari-hari, bijih mangan digunakan untuk industri metalurgi (untuk membuat baja kuat, perunggu dalam propeler kapal, logam campuran yang bersifat sebagai peredam getaran dan suara, serta sebagai besi tuang). Dalam industri kimia, mangan digunakan untuk melindi bijih uranium, batang-batang las, bahan celup, cat, pernis, pupuk, obat-obatan, kaca, keramik, dan lain-lain.