Rembang-Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dintanhut) Kabupaten Rembang, tahun ini menjadwalkan kegiatan sensus populasi ternak sapi pada bulan Mei hingga Juni. Langkah itu untuk mengetahui kemampuan produksi sekaligus tingkat konsumsi masyarakat terhadap komoditi daging sapi.
Kepala Dintahutkan Kabupaten Rembang Sutomo mengatakan, sensus ternak sapi pernah dilakukan pada tahun 2008, terdata berjumlah 117 ribu ekor. Sedangkan pada pendataan sensus tahun 2010 diketahui jumlahnya mencapai 120 ribu ekor. Diprediksi tahun ini jumlah populasi sapi di Kabupaten Rembang betambah 10%.
Ia menyampaikan, sensus ternak sapi dilakukan secara merata di 14 kecamatan se-Kabupaten Rembang, dengan jumlah desa sebanyak 297. Pelaksanaan sensus diperkirakan memakan waktu antara 1 - 1,5 bulan, kemudian hasilnya diolah terlebih dahulu, baru diumumkan akhir tahun ini.
Sutomo menambahkan, pendataan ternak sapi sejalan dengan pencanangan program swasembada daging sapi pada tahun 2014. Dalam pelaksanaan sensus, Dintanhutkan menerjunkan dua petugas di masing-masing desa, dengan mengambil petugas PPL di masing-masing kecamatan.
Kabupaten Rembang termasuk 4 besar populasi ternak sapi tingkat Jawa tengah, setelah kabupaten Blora, Grobogan dan Wonogiri. Bahkan program inseminasi buatan atau kawin suntik di Kabupaten Rembang tergolong produktif di Jawa Tengah. Tahun 2010 lalu total mencapai 70 ribu perkawinan suntik.