PENDAHULUAN
I. KEADAAN U M U M
Ubi kayu termasuk tanaman tropis, tetapi dapat pula beradaptasi dan tumbuh dengan baik di daerah sub tropis. Secara umum tanaman ini tidak menuntut iklim yang spesifik untuk pertumbuhannya. Namun demikian ubi kayu akan tumbuh dengan baik pada iklim dan tanah sbb:
Iklim:
Curah hujan : 750 -1.000 mm/thn
Tinggi tempat : 0 -1.500 m dpl
Suhu : 25 derajat - 28 derajat Celsius
Ubi kayu termasuk tanaman tropis, tetapi dapat pula beradaptasi dan tumbuh dengan baik di daerah sub tropis. Secara umum tanaman ini tidak menuntut iklim yang spesifik untuk pertumbuhannya. Namun demikian ubi kayu akan tumbuh dengan baik pada iklim dan tanah sbb:
Iklim:
Curah hujan : 750 -1.000 mm/thn
Tinggi tempat : 0 -1.500 m dpl
Suhu : 25 derajat - 28 derajat Celsius
Tanah:
Tekstur : berpasir hingga liat, tumbuh baik pada tanah lempung berpasir yang cukup hara
Struktur : gembur
pH Tanah : 4,5 - 8 , optimal 5,8
II. BIBIT
Bibit ubi kayu yang baik, berasal dari tanaman induk yang mempunyai persyaratan :
1. Produksi Tinggi
2. Kadar tepung tinggi
3. Umur genjah ( 7 - 9 bulan )
4. Rasa enak
5. Tahan terhadap Hama dan Penyakit
Ubi kayu ditanam dari stek batang, syarat stek batang ubi kayu yang siap ditanam
adalah sbb:
III. PENGOLAHAN TANAH
Waktu mengerjakan tanah sebaiknya pada saat tanah tidak dalam keadaan becek atau berair, agar struktur tanah tidak rusak.
Tujuan pengolahan tanah adalah:
agar tanah menjadi gembur sehingga pertumbuhan akar dan umbi berkembang dengan baik.
Cara pengolahan:
Tanah ringan/gembur :
tanah dibajak atau di cangkul 1-2 kali sedalam kurang lebih 20 cm, diratakan langsung ditanami
Tanah berat dan berair:
Tanah dibajak atau di cangkul 1 - 2 kali sedalam kurang lebih 20cm, dibuat bedengan-bedengan atau guludan juga dibuat saluran drainase, baru dapat ditanam.
IV. PENANAMAN
Penanaman ubi kayu dapat dilakukan setelah bibit/stek dan tanah disiapkan. Waktu yang baik untuk penanaman adalah permulaan musim hujan. Hal ini disebabkan ubi kayu memerlukan air terutama pada pertumbuhan vegetatif yaitu umur 4-5 bulan, selanjutnya kebutuhan akan air relatif lebih sedikit.
Jarak tanam tanaman ubi kayu secara monokultur: 100 x 100 ; 100 x 60 ; 100 x 40.
Jarak tanam tanaman ubi kayu secara tumpang sari:
- Ubi kayu dengan kacang tanah 200 x 60 cm.
- Ubi kayu dengan jagung 100 x 60 cm.
Cara menanam ubi kayu dianjurkan stek tegak lurus atau minimal membentuk sudut 60 derajat dengan tanah dan kedalaman stek 10 - 15 cm.
V. PEMUPUKAN
Untuk mencapai hasil yang tinggi perlu diberikan pupuk organik ( pupuk kandang, kompos dan pupuk hijau ) dan pupuk an organik ( Urea, TSP, KCL ). Pupuk organik sebaiknya diberikan bersamaan dengan pengolahan tanah. Tujuan utama pemberian pupuk ini adalah untuk memperbaiki struktur tanah. Pupuk an-organik diberikan tergantung tingkat kesuburan tanah. Pada umumnya dosis pupuk anjuran untuk tanaman ubi kayu adalah:
- Urea : 60 - 120 kg hl/ ha
- TSP : 30 kg P205/ ha
- KCL : 50 kg K20/ ha
Cara pemberian pupuk adalah:
VI. PEMELIHARAAN
Pemeliharaan tanaman perlu dilakukan untuk mendapatkan tanaman yang sehat, baik, seragam dan memperoleh hasil yang tinggi. Pemeliharaan ubi kayu meliputi:
Penyulaman
Apabila ada tanaman ubi kayu yang mati atau tumbuh sangat merana harus segera dilakukan penyulaman. Waktu untuk penyulaman paling lambat 5 minggu setelah tanam.
Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan dilakukan apabila sudah mulai tampak adanya gulma (tanaman pengganggu). Penyiangan kedua dilakukan pada saat ubi kayu berumur 2-3 bulan sekaligus dengan melakukan pembumbunan. Pembumbunan dilakukan untuk memperbaiki struktur tanah sehingga ubi kayu dapat tumbuh dengan sempurna, memperkokoh tanaman supaya tidak rebah.
Pembuangan tunas
Pembuangan tunas dilakukan pada saat tanaman berumur 1-1,5 bulan, apabila dalam satu tanaman tumbuh lebih dari dua tunas.
VII. HAMA DAN PENYAKIT
Hama penting bagi tanaman ubi kayu adalah: Tungau daun merah dan Kumbang.
Sedangkan penyakit yang sering menyerang ubi kayu adalah:
Layu bakteri dan Bercak daun.
Untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit pada tanaman ubi kayu adalah :
- Sanitasi lapang setelah panen ( sisa tanaman dibakar )
- Menggunakan bibit yang sehat dari varietas tahan penyakit
- Pengolahan tanah secara sempurna
- Pergiliran tanaman dengan palawija/tanaman lainnya
Sumber:
Anom, 1988. Usahatani Ubi Kayu, Departemen Pertanian
Anom, 1989. Ubi Kayu, Departemen Pertanian
Anom, 1989. Gema Penyuluhan Pertanian. Departemen Pertanian
Tekstur : berpasir hingga liat, tumbuh baik pada tanah lempung berpasir yang cukup hara
Struktur : gembur
pH Tanah : 4,5 - 8 , optimal 5,8
II. BIBIT
Bibit ubi kayu yang baik, berasal dari tanaman induk yang mempunyai persyaratan :
1. Produksi Tinggi
2. Kadar tepung tinggi
3. Umur genjah ( 7 - 9 bulan )
4. Rasa enak
5. Tahan terhadap Hama dan Penyakit
Ubi kayu ditanam dari stek batang, syarat stek batang ubi kayu yang siap ditanam
adalah sbb:
- Ubi kayu telah berumur 7-12 bulan, diameter 2,5-3cm, telah berkayu, lurus dan masih segar.
- Panjang stek 20 - 25 cm, bagian pangkal diruncingi, agar memudahkan penanaman, usahakan kulit stek tidak terkelupas, terutama pada bakal tunas.
- Bagian batang ubi kayu yang tidak dapat di gunakan untuk ditanam adalah 15-20cm pada bagian pangkal batang dan 20 - 25 cm pada bagian ujung atau pucuk tanaman
III. PENGOLAHAN TANAH
Waktu mengerjakan tanah sebaiknya pada saat tanah tidak dalam keadaan becek atau berair, agar struktur tanah tidak rusak.
Tujuan pengolahan tanah adalah:
agar tanah menjadi gembur sehingga pertumbuhan akar dan umbi berkembang dengan baik.
Cara pengolahan:
Tanah ringan/gembur :
tanah dibajak atau di cangkul 1-2 kali sedalam kurang lebih 20 cm, diratakan langsung ditanami
Tanah berat dan berair:
Tanah dibajak atau di cangkul 1 - 2 kali sedalam kurang lebih 20cm, dibuat bedengan-bedengan atau guludan juga dibuat saluran drainase, baru dapat ditanam.
IV. PENANAMAN
Penanaman ubi kayu dapat dilakukan setelah bibit/stek dan tanah disiapkan. Waktu yang baik untuk penanaman adalah permulaan musim hujan. Hal ini disebabkan ubi kayu memerlukan air terutama pada pertumbuhan vegetatif yaitu umur 4-5 bulan, selanjutnya kebutuhan akan air relatif lebih sedikit.
Jarak tanam tanaman ubi kayu secara monokultur: 100 x 100 ; 100 x 60 ; 100 x 40.
Jarak tanam tanaman ubi kayu secara tumpang sari:
- Ubi kayu dengan kacang tanah 200 x 60 cm.
- Ubi kayu dengan jagung 100 x 60 cm.
Cara menanam ubi kayu dianjurkan stek tegak lurus atau minimal membentuk sudut 60 derajat dengan tanah dan kedalaman stek 10 - 15 cm.
V. PEMUPUKAN
Untuk mencapai hasil yang tinggi perlu diberikan pupuk organik ( pupuk kandang, kompos dan pupuk hijau ) dan pupuk an organik ( Urea, TSP, KCL ). Pupuk organik sebaiknya diberikan bersamaan dengan pengolahan tanah. Tujuan utama pemberian pupuk ini adalah untuk memperbaiki struktur tanah. Pupuk an-organik diberikan tergantung tingkat kesuburan tanah. Pada umumnya dosis pupuk anjuran untuk tanaman ubi kayu adalah:
- Urea : 60 - 120 kg hl/ ha
- TSP : 30 kg P205/ ha
- KCL : 50 kg K20/ ha
Cara pemberian pupuk adalah:
- Pupuk dasar : 1/3 bagian dosis Urea, KCL., dan seluruh dosis P (TSP) diberikan pada saat tanam
- Pupuk susulan : 2/3 bagian dari dosis Urea dan KCL diberikan pada saat tanaman berumur 3 - 4 bulan
VI. PEMELIHARAAN
Pemeliharaan tanaman perlu dilakukan untuk mendapatkan tanaman yang sehat, baik, seragam dan memperoleh hasil yang tinggi. Pemeliharaan ubi kayu meliputi:
Penyulaman
Apabila ada tanaman ubi kayu yang mati atau tumbuh sangat merana harus segera dilakukan penyulaman. Waktu untuk penyulaman paling lambat 5 minggu setelah tanam.
Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan dilakukan apabila sudah mulai tampak adanya gulma (tanaman pengganggu). Penyiangan kedua dilakukan pada saat ubi kayu berumur 2-3 bulan sekaligus dengan melakukan pembumbunan. Pembumbunan dilakukan untuk memperbaiki struktur tanah sehingga ubi kayu dapat tumbuh dengan sempurna, memperkokoh tanaman supaya tidak rebah.
Pembuangan tunas
Pembuangan tunas dilakukan pada saat tanaman berumur 1-1,5 bulan, apabila dalam satu tanaman tumbuh lebih dari dua tunas.
VII. HAMA DAN PENYAKIT
Hama penting bagi tanaman ubi kayu adalah: Tungau daun merah dan Kumbang.
Sedangkan penyakit yang sering menyerang ubi kayu adalah:
Layu bakteri dan Bercak daun.
Untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit pada tanaman ubi kayu adalah :
- Sanitasi lapang setelah panen ( sisa tanaman dibakar )
- Menggunakan bibit yang sehat dari varietas tahan penyakit
- Pengolahan tanah secara sempurna
- Pergiliran tanaman dengan palawija/tanaman lainnya
Sumber:
Anom, 1988. Usahatani Ubi Kayu, Departemen Pertanian
Anom, 1989. Ubi Kayu, Departemen Pertanian
Anom, 1989. Gema Penyuluhan Pertanian. Departemen Pertanian