Sebagaimana yang sudah kita lihat dan baca di media massa dan elektronik mengenai peristiwa tsunami di Jepang, ribuan nyawa melayang, jutaan warga kehilangan harta benda dan sanak keluarganya. Begitu hebat energi dari zat yang bernama air ketika sudah masuk dalam kategori bencana alam. Banyak orang yang bertanya-tanya, akibat dari apakah terjadinya bencana ala mini ? Ada jawaban secara ilmiah bahwa Negara Jepang merupakan salah satu Negara yang terletak diatas pertemuan dua lempengan bumi yang selalu bergerak. Ada yang menjawab secara spiritual keagamaan, bahwa bencana yang terjadi di Jepang sebagai akibat banyaknya kemaksiatan dan kemungkaran. Ada lagi yang menjawab lebih ekstrim bahkan tanpa dasar, bahwa kejadian bencana alam di Jepang adalah salah satu indikasi aka nada kiamat di tahun 2012. Mungkin masih banyak lagi jawaban-jawaban yang berhubungan dengan kejadina bencana alam sunami di Jepang.
Sebenarnya ada sebuah jawaban yang dapat kita simpulkan, yaitu bahwa secara langsung ataupun tidak, secara sadar ataupun tidak, mungkin ada campur tangan kita dalam bencana alam tersebut, alasannya adalah :
1. Kita manusia dilahirkan sebagai pemimpin di dunia ini (khalifah fil ardl) dimana mau tidak mau sebagai pemimpin kita harus bisa bertanggung jawab pada diri kita sendiri ataupun apa yang telah dilakukan orang lain, karena selain sebagai pemimpin kita juga mempunyai tugas sebagai da’i/da’iyah.
2. Kita manusia telah diperintahkan untuk beriman dan hanya menyembah Allah SWT, dan Allah SWT telah juga memperingatkan kita bahwa apabila kita bersyukur akan nikmat-Nya maka akan ditambah kenikmatan tersebut tapi apabila kita kufur akan nikmat-Nya maka sesungguhnya azab dari Allah sangatlah pedih. Syukur dalam hal ini adalah termasuk menempatkan segala sesuatu sesuai peruntukannya dan mengikuti apa-apa yang telah diperintahkan Allah Swt dengan sadar dan ikhlas.
3. Telah banyak dicontohkan dalam berbagai sejarah Nabi dan Rasul, ketika suatu kaum sudah tidak dapat diperingatkan dengan baik (ahsan), karena kesombongannya, karena kedengkiannya ataupun karena kebebalannya, maka alternatif terakhir adalah Allah Swt menurunkan azab-Nya. Tapi Allah Swt tidaklah semata-mata menurunkan azab-Nya selain karena kesalahan kita sendiri.
Selanjutnya apa yang bisa kita berbuat, bukanlah tidak mungkin bencana juga akan urun di Negara kita tercinta ini, Naudzubillahi min dzalik. Yang harus kita perbuat adalah :
1. Upaya melakukan reposisi keberadaan kita dialam dunia ini, apakah kita berada dalam orbit yang diridloi-Nya? atau bahkan kita berada diluar orbit?, maka lakukanlah MUHASABAH diawali dari diri kita.
2. Tumbuhkan kembali semangat kita, motivasi diri kita dan kesungguhan kita (MUJAHADAH), dalam segala hal yang dapat membawa kepada kebaikan di dunia dan akhirat.
3. Ingat kembali bahwa kita hidup didunia hanya sementara dan yang kekal adalah kehidupan diakhirat (DZIKRUL MAUT).
Demikian semoga bermanfaat, dan mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekhilafan dalam postingan ini. Wallahu’alam bi shawwab.
By :abu nurul