Rembang-Populasi hewan langka habitat hutan mangrove yang ada di Kabupaten Rembang, terancam punah. Hal itu dipicu maraknya perburuan liar yang dilakukan segelintir orang yang tak peduli kelestarian lingkungan.
Ketua kelompok pelestari tanaman mangrove Suyadi, warga desa Pasar Banggi Kecamatan Rembang mengatakan, setiap hari di wilayah pesisir seputar hutan mangrove di desanya terlihat masih didatangi sekelompok pemburu hewan. Mereka menggunakan senapan angin, berburu hewan-hewan di habitat hutan mangrove.
Menurut Suyadi, hutan mangrove biasanya ditempati sejumlah hewan, antara lain burung blekok, elang laut, burung hantu dan biawak. Akibat perburuan liar, kini populasi species tersebut semakin jarang dijumpai.
Ia mengatakan, sebenarnya di kawasan hutan mangrove telah ditempel puluhan papan peringatan bertuliskan larangan berburu. Namun tidak diacuhkan sama sekali, dampaknya keberadaan populasi hewan langka di tempat tersebut berkurang drastis bahkan cenderung punah.
Terpisah, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Rembang, Purwadi Samsi mengatakan, perburuan liar di kawasan hutan mangrove sebetulnya telah diantisipasi. Melalui upaya memasang tanda berupa papan peringatan, membuat tulisan larangan berburu, namun tak diindahkan. Hal ini membuat KLH merasa prihatin.
Purwadi Samsi menambahkan, para pemburu seharusnya sadar bila hewan-hewan tersebut semakin langka. Sehingga perlu dilundungi keberadannya, bukan justru dijadikan sasaran berburu.