INDRAMAYU – Harga pakan ikan yang semakin mahal membuat ratusan petani tambak udang dan ikan di Desa Kiajaran Kulon, Kecamatan Lohbener, Indramayu, berpaling ke keong emas sebagai sumber pakan alternatif.
Di desa Kiajaran Kulon, jumlah petani tambak yang menanam udang, ikan lele, gurame, emas dan nila sebanyak 100 orang. Mereka awalnya adalah petani padi. Namun, mereka menyulap sebidang tanah sawah, yang sebelumnya ditanami padi, untuk dirubah menjadi kolam ikan dan udang yang menurut mereka hasilnya jauh lebih menguntungkan ketimbang menanam padi.
Namun, saat ini harga pakan udang dan ikan terus melambung. Menurut Sarmin, salah seorang petani tambak, harga pakan udang naik dari Rp8.000 per Kg, menjadi lebih dari Rp13.000 per kg.
Melambungnya harga pakan udang dan ikan itu membuat petani tambak udang dan ikan kelabakan. Mereka mencoba membuat pakan alternatif dari keong emas yang kebetulan mudah dijumpai dan jumlahnya cukup melimpah di sawah-sawah petani.
Menurut para petani tambak, percobaan pakan alternatif itu hasilnya sangat memuaskan. Udang, lele dan nila bisa tumbuh cepat besar. Melihat hasil panen udang dan berbagai jenis ikan menggunaan pakan alternatif keong emas hasilnya sangat bagus, kini para petani tambak akhirnya berpaling ke keong emas sebagai sumber pakan alternatif. (Pos Kota)
Melambungnya harga pakan udang dan ikan itu membuat petani tambak udang dan ikan kelabakan. Mereka mencoba membuat pakan alternatif dari keong emas yang kebetulan mudah dijumpai dan jumlahnya cukup melimpah di sawah-sawah petani.
Menurut para petani tambak, percobaan pakan alternatif itu hasilnya sangat memuaskan. Udang, lele dan nila bisa tumbuh cepat besar. Melihat hasil panen udang dan berbagai jenis ikan menggunaan pakan alternatif keong emas hasilnya sangat bagus, kini para petani tambak akhirnya berpaling ke keong emas sebagai sumber pakan alternatif. (Pos Kota)