Senin, 03 November 2008

Selengkapnya Tentang Rani Juliani

Rani Juliani Seorang Gadis yang Manis

Seorang caddy bernama Rani Juliani muncul ke permukaan begitu kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen mulai terkuak. Sebuah blog yang diduga miliknya langsung terkenal.

Blog yang beralamat di rani-juliani.blogspot.com tadinya sepi. Meski hanya ada dua posting masing-masing pada tanggal 25 November 2008, blog itu langsung ramai diserbu komentar.

Rani memasang fotonya saat berambut panjang dan tengah mengenakan bandana warna merah putih dengan t-shirt putih pendek dan rok kotak-kotak warna coklat. Ia memperkenalkan diri sebagai seorang gadis yang manis.

"Saya seorang gadis yang manies menurut pengamatan orang2 di sekeliling aq. Diriku lahir pada tanggal 1 juli 1986. jangan lupa ngado yah... Anak ke 3 dari 4 sodara, tadinya mau bungsu, tapi bonyok gw doyan. he he," tulis Rani sebagai perkenalan di halaman depan blognya.

Di blognya diketahui bahwa Rani kuliah di STMIK Raharja di Cikokol, Kota Tangerang. Ini tersurat dalam posting pertamanya berjudul Mengapa Saya Memilih Perguruan Tinggi Raharja? Posting keduanya tanpa judul berisi visi dan misi perguruan tinggi tersebut. Bahkan blognya pun diberi judul Rani Juliani Site Raharja.

Seperti dilansir Warta Kota, Minggu (3/5), sekitar dua tahun lalu Rani pamit dari dunia caddy agar bisa konsentrasi kuliah. Namun, Rani ternyata tak sepenuhnya berhenti menjadi caddy. Dia hanya beralih menjadi caddy freelance, yakni caddy yang hadir di lapangan golf atas permintaan pegolf.

Rumah Rani di Kelurahan Panunggangan Utara, Pinang, Kota Tangerang, masih tertutup rapat sampai kini. Menurut para tetangganya, Rani dan keluarganya meninggalkan rumah tersebut sejak pertengahan Maret lalu atau beberapa hari setelah peristiwa penembakan Nasrudin Zulkarnaen. Mereka berpikir, Rani mengungsi ke kampung asal orangtuanya di Pandeglang, Banten, karena sebelumnya sempat berpamitan.

Beberapa tetangga Rani mengatakan bahwa pria berkumis yang belakangan mereka ketahui sebagai Nasrudin Zulkarnaen kerap berkunjung ke rumah Rani. Keluarga Rani, menurut seorang warga Panunggangan, pernah menjelaskan bahwa pria berkumis itu suami Rani.

Menurut penuturan tetangga, Rani dan Nasrudin menikah siri sekitar awal 2008. Tak lama setelah pernikahan, Rani dan keluarganya berlibur ke Bali. Selain itu, Rani punya motor baru dan meneruskan sekolah dengan kuliah di STMIK Raharja.

Bisa jadi Rani adalah saksi kunci dalam kasus pembunuhan Nasrudin. Sayang, sejak kasus ini mengemuka Rani tak tampak batang hidungnya.

Penasihat hukum keluarga Nasrudin, Jeffry Lumempouw, meyakini tewasnya Nasrudin karena ada masalah pribadi. Ia mengatakan, Nasrudin pernah menerima pesan singkat (SMS) bernada ancaman dari Antasari Azhar.

Namun, koordinator pengacara Antasari, Juniver Girsang, menyatakan, Antasari Azhar tidak pernah berhubungan dengan Rani Juliani. Antasari Azhar yang disebut-sebut mengenal Rani pun belum mau berkomentar sampai pemeriksaan dilakukan Senin (4/5) besok. Jadi, siapakah Rani sebenarnya kita tunggu saja.

Rani Juliani Sering Dijemput Mobil Mewah

RANI Juliani, mantan caddy golf yang juga mahasiswa STMIK Raharja, mendadak jadi ngetop setelah dikaitkan dengan kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran. Perempuan berusia 22 tahun itu kini menjadi "bintang" pemberitaan semua media di Tanah Air. Siapa sebenarnya Rani, berikut liputannya.

Sejumlah mahasiswa STMIK Raharja, Tangerang, berdecak kagum seusai melihat sosok model yang ada di kalender duduk STMIK Raharja 2009. “Kalo cakep kayak gitu sih gue juga mau,” seloroh seorang mahasiswa sembari menyeruput minuman dingin yang ada di depannya.

Dalam kalender itu Rani mengenakan baju wisuda STMIK Raharja. Sambil memegang toga yang menjadi kebesaran wisudawati, Rani berlagak layaknya mahasiswa yang telah menyelesaikan studi di bangku kuliah.

Selain Rani, sejumlah mahasiswa STMIK Raharja yang berparas cantik juga menghiasi kalender tersebut. Begitu pula tim olahraga kebanggaan STMIK Raharja. Di sebelah foto Rani tertulis pepatah mantan CEO General Motors, Roger Smith, untuk para mahasiswa.

Pepatah itu berbunyi, You don’t just stumble into the future, You create your own future (Kamu tidak tiba-tiba berada di masa depan, kamu harus menciptakan masa depanmu sendiri).

Anehnya, Devi Almas, staf humas STMIK Raharja, membantah Rani menjadi model kalender sekolah tinggi tersebut. Menurutnya, dulu Rani memang diusulkan untuk menjadi model kalender, tetapi kemudian batal.

Ditanya alasan pembatalan, Devi mengalihkan pembicaraan. “Yang soal kalender enggak usah dibahas,” katanya. Devi juga enggan memberikan keterangan soal Rani yang hingga kemarin masih tercatat sebagai mahasiswi STMIK Raharja.

Devi hanya memberikan selembar biodata Rani. Berdasarkan biodata itu, Rani tercatat sebagai mahasiswi STMIK Raharja pada 7 Agustus 2008. Dia menempuh pendidikan jenjang diploma tiga (D-3) Jurusan Manajemen Informatika dengan konsentrasi Sistem Informasi Manajemen.

Perempuan kelahiran Tangerang, 1 Juli 1986, itu juga tercatat belum menikah. Rani pernah tidak ikut dalam ujian tengah semester pada awal perkuliahannya. “Kami enggak tahu apa sebabnya. Sebenarnya, soal akademik itu sifatnya pribadi. Saya enggak berani ngasih tahu,” tutur seorang staf STMIK Raharja.

Anak Pejabat

Sejumlah mahasiswa STMIK Raharja yang ditemui mengaku tidak mengenal Rani. Yonda, mahasiswa STMIK Raharja angkatan 2005, mengaku tak mengenal Rani. Dia hanya mendengar nama itu setelah Rani jadi perbincangan di kampus.

“Waktu ospek, angkatan saya yang pegang angkatan 2007, tapi saya tidak kenal. Cuma dengar-dengar orangnya cantik,” kata Yonda di warung di depan Kampus STMIK Raharja.

Di kampus, Rani dikenal sebagai anak seorang pejabat karena selalu dijemput mobil sedan Mercedes Benz seusai kuliah. Mobil itu dikendarai seorang pria berbadan tegap, berpakaian safari hitam. “Ya kayak pengawal pejabat-pejabat itu,” ungkap pemilik warung di depan Kampus STMIK Raharja.

Perempuan paruh baya itu menambahkan, Rani kerap nongkrong di warung itu setelah beraktifitas di warung internet belakang warung. Rani juga diketahui punya banyak teman. “Sekarang rambutnya enggak sepanjang ini,” tutur perempuan yang dipanggil Mami itu ketika diperlihatkan foto Rani di kalender duduk STMIK Raharja.

Waktu menjadi model kalender, Rani memiliki rambut panjang melewati bahu. “Terakhir rambutnya sebatas bahu dan sudah dicat agak pirang. Pokoknya anak-anak kampus tahunya dia anak pejabat,” katanya. Bagaimana dengan aktivitasnya di Padang Golf Modernland, Tangerang? Herman Halim, General Manager Eksternal Modernland, menyebut, perempuan itu menghilang sejak peristiwa penembakan Nasrudin.

“Rani bukan karyawan Moderland. Ia hanya berstatus freelance. Kami menggunakan jasa pihak ketiga untuk penyediaan caddy atau pemandu golf. Begitu juga saat dia menjadi marketing, juga tidak berstatus sebagai karyawan,” kata Herman.

Ia menambahkan, perusahaannya memiliki aturan cukup ketat dalam mengatur karyawan. Jika ada caddy yang diketahui menjalin hubungan di luar tugasnya sebagai pemandu golf, langsung diberi teguran keras. Begitu pula petugas marketing.

Herman mengaku mengenal Nasrudin. Keduanya cukup dekat karena sama-sama berasal dari Sulawesi. Pria berdarah Bugis campur Sunda itu mengatakan, Nasrudin disebut sejumlah pegawai Padang Golf Modernland sebagai sosok temperamen.

Kepada mereka, Nasrudin kerap melontarkan kata-kata kasar. “Seminggu sebelum kejadian (ditembak), almarhum pernah saya nasihati. Sudah lah, kamu jangan kayak gitu. Ingat-ingat sama anak dan istri,” tutur Herman.

RANI Juliani, mantan caddy golf yang juga mahasiswa STMIK Raharja, mendadak jadi ngetop setelah dikaitkan dengan kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran. Perempuan berusia 22 tahun itu kini menjadi "bintang" pemberitaan semua media di Tanah Air. Siapa sebenarnya Rani, berikut liputannya.

Sejumlah mahasiswa STMIK Raharja, Tangerang, berdecak kagum seusai melihat sosok model yang ada di kalender duduk STMIK Raharja 2009. “Kalo cakep kayak gitu sih gue juga mau,” seloroh seorang mahasiswa sembari menyeruput minuman dingin yang ada di depannya.

Dalam kalender itu Rani mengenakan baju wisuda STMIK Raharja. Sambil memegang toga yang menjadi kebesaran wisudawati, Rani berlagak layaknya mahasiswa yang telah menyelesaikan studi di bangku kuliah.

Selain Rani, sejumlah mahasiswa STMIK Raharja yang berparas cantik juga menghiasi kalender tersebut. Begitu pula tim olahraga kebanggaan STMIK Raharja. Di sebelah foto Rani tertulis pepatah mantan CEO General Motors, Roger Smith, untuk para mahasiswa.

Pepatah itu berbunyi, You don’t just stumble into the future, You create your own future (Kamu tidak tiba-tiba berada di masa depan, kamu harus menciptakan masa depanmu sendiri).

Anehnya, Devi Almas, staf humas STMIK Raharja, membantah Rani menjadi model kalender sekolah tinggi tersebut. Menurutnya, dulu Rani memang diusulkan untuk menjadi model kalender, tetapi kemudian batal.

Ditanya alasan pembatalan, Devi mengalihkan pembicaraan. “Yang soal kalender enggak usah dibahas,” katanya. Devi juga enggan memberikan keterangan soal Rani yang hingga kemarin masih tercatat sebagai mahasiswi STMIK Raharja.

Devi hanya memberikan selembar biodata Rani. Berdasarkan biodata itu, Rani tercatat sebagai mahasiswi STMIK Raharja pada 7 Agustus 2008. Dia menempuh pendidikan jenjang diploma tiga (D-3) Jurusan Manajemen Informatika dengan konsentrasi Sistem Informasi Manajemen.

Perempuan kelahiran Tangerang, 1 Juli 1986, itu juga tercatat belum menikah. Rani pernah tidak ikut dalam ujian tengah semester pada awal perkuliahannya. “Kami enggak tahu apa sebabnya. Sebenarnya, soal akademik itu sifatnya pribadi. Saya enggak berani ngasih tahu,” tutur seorang staf STMIK Raharja.

Anak Pejabat

Sejumlah mahasiswa STMIK Raharja yang ditemui mengaku tidak mengenal Rani. Yonda, mahasiswa STMIK Raharja angkatan 2005, mengaku tak mengenal Rani. Dia hanya mendengar nama itu setelah Rani jadi perbincangan di kampus.

“Waktu ospek, angkatan saya yang pegang angkatan 2007, tapi saya tidak kenal. Cuma dengar-dengar orangnya cantik,” kata Yonda di warung di depan Kampus STMIK Raharja.

Di kampus, Rani dikenal sebagai anak seorang pejabat karena selalu dijemput mobil sedan Mercedes Benz seusai kuliah. Mobil itu dikendarai seorang pria berbadan tegap, berpakaian safari hitam. “Ya kayak pengawal pejabat-pejabat itu,” ungkap pemilik warung di depan Kampus STMIK Raharja.

Perempuan paruh baya itu menambahkan, Rani kerap nongkrong di warung itu setelah beraktifitas di warung internet belakang warung. Rani juga diketahui punya banyak teman. “Sekarang rambutnya enggak sepanjang ini,” tutur perempuan yang dipanggil Mami itu ketika diperlihatkan foto Rani di kalender duduk STMIK Raharja.

Waktu menjadi model kalender, Rani memiliki rambut panjang melewati bahu. “Terakhir rambutnya sebatas bahu dan sudah dicat agak pirang. Pokoknya anak-anak kampus tahunya dia anak pejabat,” katanya. Bagaimana dengan aktivitasnya di Padang Golf Modernland, Tangerang? Herman Halim, General Manager Eksternal Modernland, menyebut, perempuan itu menghilang sejak peristiwa penembakan Nasrudin.

“Rani bukan karyawan Moderland. Ia hanya berstatus freelance. Kami menggunakan jasa pihak ketiga untuk penyediaan caddy atau pemandu golf. Begitu juga saat dia menjadi marketing, juga tidak berstatus sebagai karyawan,” kata Herman.

Ia menambahkan, perusahaannya memiliki aturan cukup ketat dalam mengatur karyawan. Jika ada caddy yang diketahui menjalin hubungan di luar tugasnya sebagai pemandu golf, langsung diberi teguran keras. Begitu pula petugas marketing.

Herman mengaku mengenal Nasrudin. Keduanya cukup dekat karena sama-sama berasal dari Sulawesi. Pria berdarah Bugis campur Sunda itu mengatakan, Nasrudin disebut sejumlah pegawai Padang Golf Modernland sebagai sosok temperamen.

Kepada mereka, Nasrudin kerap melontarkan kata-kata kasar. “Seminggu sebelum kejadian (ditembak), almarhum pernah saya nasihati. Sudah lah, kamu jangan kayak gitu. Ingat-ingat sama anak dan istri,” tutur Herman.

Rani Juliani Senang Pakai Jins dan Kaus

Humas Sekolah Tinggi Manajemen Ilmu Komputer (STIMIK) Raharja Devi mengatakan, penampilan Rani Juliani di kampus biasa-biasa saja. "Rani penampilannya biasa dan tidak glamour," kata Devi di Tangerang, Banten, Selasa (5/5).

Devi menjelaskan, Rani sering tampil santai dengan mengenakan kaus dan celana jins seperti umumnya wanita muda dengan penampilan yang menarik. Terkait dengan prestasi kuliahnya di STIMIK Raharja, Devi mengatakan, Rani tidak memiliki catatan prestasi yang bagus karena baru menjadi mahasiswi pada Agustus 2008.

"Dia belum terlihat sebagai mahasiswi berpotensi atau tidak karena baru jadi mahasiswinya kurang dari satu tahun," katanya. Nama Rani sering disebut-sebut terkait dengan pengusutan kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen.
◄ Newer Post Older Post ►