Basuki Tjahja Purnama, Tri Mumpuni dan Salomina.
Belitong: Salah satu esensi dari semangat Sumpah Pemuda adalah semangat pluralisme, dan membebaskan bangsa dari anggapan adanya warga minoritas atau mayoritas. Selain itu pemuda juga harus bisa berjuang melakukan perubahan baik untuk dirinya maupun masyarakat sekitar.
Ada tiga sosok pemuda yang bisa memberikan arti besar bagi masyarakat. Salah satunya Basuki Tjahja Purnama, mantan bupati Belitung Timur, Bangka Belitong. Pria yang dikenal dengan panggilan Ahok ini adalah bukti pluralitas masyarakat Indonesia. Dia secara langsung dipilih masyarakat Belitung Timur menjadi bupati. Dengan begitu Basuki adalah bupati pertama yang berasal dari keturunan Tionghoa. "Saya berpikir mana mungkin saya bisa menjadi Bupati," ucap Basuki.
Menurutnya, Bineka Tunggal Ika dan Garuda Pancasila hanya menjadi simbol saja di Indonesia, kenyataannya warga keturunan Tionghoa selalu menjadi kelas nomor dua di negeri ini.
Semenjak menjabat bupati, Basuki memberikan perhatian terhadap kesehatan dan pendidikan masyarakat. Basuki secara konkrit telah meberikan pelayanan gratis bagi warga miskin dan pendidikan gratis bagi warganya hingga tingkat Sekolah Menengah Atas.
Sementara itu, di ujung timur Papua tetaptnya di distrik Asologaima, Wamena, warga masyarakat di sana umumnya masih hidup terbelakang. Baik dari segi pelayanan kesehatan maupun pendidikan. Sebagaimana dirasakan Salomina, anak kepala suku di distrik Asologaima. Semangat untuk meraih pendidikan tinggi harus dilaluinya dengan pergi ke sekolah berjalan kaki hingga dua kilometer dengan naik turun bukit serta menyebarangi sungai.
Salomina bercita-cita menjadi seorang dokter, agar kelak ia bisa melayani masyarakat di kampungnya. Berkakt kegigihannya dalam belajar, kini Salomina berhasil mendapat beasiswa dan melanjutkan pendidikan tinggi di Yogyakarta.
Di tempat lain, di sebuah kawasan pedesaan gunung Halimun, Jawa Barat, semangat melayani dan berkarya bagi bangsa menjadi jiwa bagi seorang Tri Mumpuni. Dengan kemampuannya membangun pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) banyak desa di kawasan ini menjadi lebih hidup.
Sejak tahun 1996 hingga kini telah tujuh PLTMH dibuatnya. Berbagai penghargaan dan prestasi dari dalam dan luar negeri pun telah diraih Tri mumpuni. Kini, sudah saatnya Negeri ini bangkit dari segala keterpurukan. Pemuda adalah pilar terdepan yang mampu membangkitkan bangsa.