Penurunan nilai tukar rupiah saat ini adalah yang terendah dalam setahun terakhir. Bank Indonesia masih belum mengeluarkan pernyataan terkait kemerosotan nilai tukar Rupiah yang sudah melewati batas psikologis itu. Namun menurut sejumlah analis, tekanan ini tidak akan membuat Rupiah terpuruk seperti pada 1997.
Jatuhnya rupiah langsung berdampak pada harga elektronik. Sejak rupiah menembus Rp 9.500 per dolar AS, harga barang elektronik impor menunjukkan tren naik. Di Pasar Glodok, Jakarta Barat, misalnya harga televisi dan kulkas naik tajam hingga 40 persen.
Kondisi ini dikeluhkan pedagang karena menurunkan omzet mereka. Tingkat penjualan kini bahkan turun 50 persen dibandingkan kondisi normal. Pembeli pun kaget dengan harga yang melonjak. Akan tetapi, jika barang elektronik impor naik tidak demikian dengan barang elektronik buatan lokal. Menurut pantauan SCTV, harganya masih stabil. Naiknya harga elektronik impor diperkirakan masih akan terus terjadi jika kurs rupiah terus tertekan dolar AS.