Kamis, 17 Februari 2011

Ide Bisnis | Usaha dari Briket Batu Bara

Kebijakan pemerintah dalam konversi energi dari minyak tanah ke elpiji rupanya telah membuka peluang kreativitas masyarakat. Apalagi setelah banyaknya terjadi kasus tabung gas yang meledak. Selain itu, masyarakat pedesaan umumnya belum terbiasa dengan budaya baru, yakni memasak dengan gas.

Karena itulah, di tengah beberapa kendala konversi energi, muncul peluang bisnis yang menguntungkan, yaitu produksi briket batu bara. Batu bara adalah mineral organik yang dapat terbakar  dan terbentuk dari sisa tumbuhan purba yang mengendap di dalam tanah selama jutaan tahun. Endapan tersebut selanjutnya berubah bentuk akibat proses fisika dan kimia yang berlangsung selama jutaan tahun.

Ada beberapa alasan yang membuat bisnis briket batu bara menjadi usaha yang menjanjikan. Bahan dasar utamanya, yakni baru bara, saat ini tersedia cadangan yang cukup besar dan mudah diperoleh. Berdasarkan data Departemen ESDM, sumber daya batu bara Indonesia mencapai 65,4 miliar ton, dan cadangannya mencapai 12 miliar ton. Harganya pun relatif lebih stabil dan murah. Kelebihan lainnya yaitu produsen tidak perlu takut menyimpannya dalam waktu lama, karena ia tak berpotensi meledak. Batu bara aman untuk ditransportasikan dan disimpan dengan cara ditumpuk. Batu bara tidak banyak terpengaruh oleh cuaca dan hujan. Sifatnya yang stabil itu mengurangi risiko kerusakan, sehingga mengurangi risiko kebangkrutan usaha.

Sesuai karakteristiknya, briket batu bara akan menyala sampai habis. Dalam menggunakannya, briket dapat dipecah-pecah sesuai kebutuhan. Konsumen bisa mengukur jumlah batu bara yang akan dipakai sesuai kebutuhan. Jika Anda hanya ingin menghangatkan sayur, Anda tidak perlu menggunakan briket sebanyak untuk menanak nasi.

Saat ini kebutuhan masyarakat akan energi yang murah dan efisien semakin meningkat. Pasar briket batu bara dalam negeri berpotensi mendatangkan keuntungan besar. Target konsumennya terutama adalah kelompok industri kecil dan menengah.

Pembuatan dan penjualan briket batu bara

Ada beberapa bahan untuk membuat briket batu bara. Bahan utama pembuatan briket batu bara tentu saja batu bara. Ada dua jenis batu bara, yakni batu bara muda dan batu bara tua. Batu bara muda mutunya rendah karena kandungan energinya rendah. Sedangkan batu bara tua mutunya lebih baik karena kandungan karbon dan kalorinya tinggi, sehingga energinya juga besar.

Dalam sebuah briket batu bara, semakin banyak komposisi batu baranya, pembakaran yang dihasilkan akan semakin panas dan semakin lama. Namun Anda juga perlu memerhatikan nilai kalorinya. Nilai kalori batu bara akan rendah jika di dalamnya terkandung banyak air. Batu bara semacam ini biasanya susah dinyalakan dan lebih banyak asapnya. Cara menanganinya adalah dengan mengeringkannya untuk mengurangi kadar air.

Bahan pembuat selanjutnya mencampur batu bara dengan biomassa (serbuk kayu keras). Biomassa berguna sebagai bahan untuk mempercepat dan mempermudah proses pembakaran. Semakin banyak komposisi biomassanya, maka briket akan semakin mudah terbakar dan semakin cepat mencapai suhu maksimal.

Untuk membuat briket batu bara yang kuat, bahan selanjutnya yang Anda butuhkan adalah tanah liat. Tanah liat berfungsi sebagai bahan pengeras sekaligus perekat. Semakin banyak kandungan tanah liat dalam sebuah briket, semakin keras briket tersebut, dan gas CO yang dihasilkan juga akan semakin sedikit. Komposisi tanah liat yang terbaik dalam sebuah briket adalah 10%.

Selain tanah liat, untuk merekatkan briket, Anda memerlukan tepung tapioka. Tepung tapioka inilah yang bekerja sebagai bahan perekat utama. Untuk membuat adonan perekat dari tepung tapioka, Anda perlu mencampurnya dengan air. Adonan ini harus dibuat hingga benar-benar matang dan kental. Setelah adonan jadi, sebaiknya didinginkan terlebih dahulu sehingga adonan tersebut benar-benar kental dan rekat.

Dalam briket juga perlu ditambah material kapur. Bahan ini adalah bahan tambahan yang berfungsi untuk mengikat racun dan mengurangi bau belerang. Komposisi terbaik untuk kapur adalah 1%. Jangan sampai berlebih, karena bila terlalu banyak akan membuat kemampuan pembakaran briket menjadi berkurang.

Briket batu bara yang sudah dicetak harus dikeringkan terlebih dahulu dengan cara dijemur atau dipanaskan dengan oven sebelum dikemas dalam karung. Hal ini perlu dilakukan supaya briket tidak lembab. Briket yang kering akan lebih mudah menyala.

  Untuk mulai membangun pabrik briket batu bara, Anda perlu memilih lokasi yang tepat. Lokasi pabrik sebaiknya dekat dengan sumber bahan baku dan konsumen. Pemilihan lokasi pabrik akan menentukan harga jual briket. Semakin besar Anda dapat menekan biaya produksi dan transportasinya, harga jual briket Anda akan lebih mudah bersaing di pasaran.

Selain itu, lakukanlah proses produksi yang baik dan benar, untuk mengurangi kegagalan produksi. Briket yang baik adalah yang tidak berasap, tidak berbau, tidak beracun, memiliki nilai kalori tinggi yakni sekitar 6500–7000 kcal/kg, panas dan menyala lebih lama dengan api biru, serta mudah untuk dinyalakan. Buatlah briket terbaik untuk menghindari keluhan konsumen Anda. Produksi briket dalam jumlah besar akan menurunkan biaya produksi.
(*/Nilam/dari berbagai sumber)




Sumber : ciputraentrepreneurship.com
◄ Newer Post Older Post ►