Kamis, 17 Februari 2011

Ide Bisnis | Membuka Toko Khusus Suvenir Daerah

Indonesia terkenal dengan kekayaan budaya yang mengagumkan. Dengan menyadari kenyataan ini, tidak heran jika banyak orang yang mencoba mengadu peruntungan dalam bisnis suvenir daerah yang khas, seperti tas dari bahan tertentu, sulaman, alas kaki, hiasan dinding, topi, dompet, alat tulis, dan sebagainya. Keunggulan bisnis suvenir daerah ini ialah bahwa kekhasan kerajinan tangan sulit ditiru karena memerlukan keahlian khusus yang harus dipelajari secara mendalam.  Di samping itu, kreativitas yang diterapkan dalam membuat suvenir juga berkembang secara dinamis sehingga tidak bisa 100% dicontek. Harga yang dipatok bisa bervariasi sesuai dengan kesulitan dalam pembuatan suvenir tersebut. Dan karena tidak ada duanya di tempat lain, sering para wisatawan tidak pikir panjang untuk membelinya dalam jumlah besar meski harga yang diberikan cukup tinggi. Jadi sebenarnya peluang meraup untung besar di bidang bisnis ini sangat besar jika mau ditekuni dengan serius.

Berikut ini merupakan langkah-langkah sederhana yang bisa Anda lakukan untuk merintis sebuah bisnis suvenir daerah yang menguntungkan.

Langkah-langkah persiapan:
1. Dapatkan informasi tentang bahan baku suvenir yang akan Anda buat. Pikirkan bagaimana Anda akan mendapatkan penjual bahan baku yang berani memberikan harga yang relatif lebih terjangkau dengan kualitas yang terjamin. Langkah ini bisa Anda abaikan jika Anda berencana untuk membeli suvenir jadi yang siap dijual dari pihak ketiga. Namun, konsekuensinya Anda tidak bisa ikut menentukan kualitas, desain, bentuk suvenir yang dimaksud.
2. Modal merupakan hal lain yang harus didapatkan.
3. Lakukan sedikit penelitian atau pengamatan terhadap daerah sekitar Anda. Tentukan lokasi mana yang Anda pikir paling menguntungkan untuk dijadikan target pemasaran.
4. Pikirkan perlunya menyewa sebuah kios atau lapak di tempat yang ramai sehingga bisnis Anda lebih berpeluang ditemukan pelanggan.
5. Asah daya kreasi dengan terus menerus bereksperimen dengan bahan-bahan yang lebih jarang dipakai, metode pembuatan yang lebih baik atau motif baru yang belum pernah dirilis sebelumnya. Untuk itu Anda juga perlu mengamati produk-produk pesaing dan menemukan kelemahan-kelemahannya agar Anda dapat mengeluarkan produk yang lebih baik dari produk mereka tetapi dengan harga yang tidak jauh berbeda.
6. Rekrut beberapa orang sebagai tenaga pembuat suvenir tersebut. Alternatif lainnya yaitu membeli suvenir yang sudah dibuat oleh orang lain atau pemasok seperti penduduk lokal. Dengan demikian, Anda juga menggiatkan industri kerajinan rumah tangga lainnya.

Langkah-langkah realisasi:
1. Jika Anda memutuskan untuk menjual suvenir hasil buatan pihak lain, maka Anda harus temukan jenis suvenir yang bisa dipasarkan dan berpotensi disukai oleh pasar yang dibidik. Namun jika tidak,  Anda harus bertindak sebagai produsen suvenir tersebut sendiri.
2. Desainlah kios atau lapak Anda dengan semenarik mungkin. Gunakan warna-warna cerah  untuk menarik pelanggan potensial.
3. Jangan menyepelekan arti penting relasi bisnis. Selalu perkuat dan perluas jaringan relasi bisnis Anda agar bisa banyak peluang kerjasama yang bisa tercipta. Dengan demikian Anda bisa berekspansi, memasarkan produk suvenir dengan jauh lebih mudah.

Langkah-langkah marketing:
1. Buatlah toko/ kios Anda menjadi semenarik mungkin dengan memajang papan nama yang mudah dibaca.
2. Pasarkan produk suvenir tersebut ke sebanyak mungkin mitra yang bisa Anda jangkau.
3. Manfaat jejaring sosial untuk berjualan. Dengan memiliki email, blog, akun Facebook, Twitter, dan sebagainya, Anda semakin memperbesar peluang bagi bisnis Anda untuk dikenal orang.
4. Berpartisipasi dalam pasar malam, pameran kerajinan tangan daerah atau pasar murah.

Tantangan:

1. Lokasi usaha yang dipilih kurang cocok.
2. Target pasar yang Anda bidik meleset.
3. Modal sulit didapatkan baik saat memulai maupun mengembangkan.
4. Persaingan yang kurang sehat dan ketat bisa terjadi karena perang harga dengan sesama penjual.
5. Pemasaran yang dirasakan kurang efektif.





5 Langkah Menjalankan Bisnis Roti di Rumah

Toko roti memberikan layanan berbeda tergantung pada jenis makanan yang dijual. Kue, cupcake, pai, brownies, roti tawar dan kaserol merupakan beberapa jenis makanan yang biasa dijual di sebuah toko roti. Toko roti rumahan biasanya tidak memerlukan ijin tertulis dari Departemen Kesehatan atau BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan), meski akan lebih baik jika memilikinya. Menjalankan sebuah bisnis toko roti termasuk menantang apalagi bagi orang yang terbiasa bekerja di kantor karena bekerja di rumah akan terasa sangat berbeda.

Berikut ini ialah beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam memulai dan menjalankan bisnis roti di rumah:

* Pertimbangkan apakah dapur Anda di rumah bisa digunakan untuk membuat roti dalam jumlah besar.
Biasanya dapur di rumah tidak terlalu besar namun lebih bisa dijaga kebersihannya dibanding dapur berukuran lebih besar di bangunan yang bukan rumah.

* Buatlah daftar bahan-bahan yang digunakan untuk proses produksi roti.
Tepung terigu/ gandum, gula, mentega, telur, dan coklat ialah beberapa bahan yang sering digunakan untuk pembuatan roti dan bisa digunakan secara aman untuk jangka panjang dan tidak membutuhkan persetujuan atau ijin dari Depkes/ BPOM. Lain halnya jika Anda menambahkan bahan-bahan aditif seperti pewarna, pengawet dan sejenisnya yang diawasi penggunaan dan kadarnya dalam makanan. Berikan label untuk makanan Anda yang dikemas yang memuat bahan yang digunakan, tempat toko roti, dan bahan yang potensial menjadi pemicu alergi (alergen) bagi sebagian orang seperti kacang, susu, dan sebagainya.

* Tentukan secara umum apa saja layanan yang akan diberikan toko roti Anda.
Untuk itu Anda harus tahu konsep toko roti seperti apakah yang Anda ingin jalankan, apakah akan menjadi sebuah toko roti serba ada atau toko roti yang lebih berfokus pada pemesanan untuk acara-acara tertentu?

* Pasarkan roti buatan Anda dengan membagikannya pada teman, kolega, teman dari teman, dan utamanya keluarga untuk rekomendasi dari mulut ke mulut.
Jangan lupa untuk beriklan di koran setempat atau situs komunitas penggemar roti, misalnya. Buat sebuah situs yang representatif untuk memperkenalkan usaha roti Anda. Buatlah sesederhana mungkin sehingga pengunjung tidak bingung untuk melihat apa saja yang Anda tawarkan dan bagaimana mereka bisa menghubungi Anda untuk membeli. Jangan lupa berikan gambar dan harga roti yang Anda tawarkan. Sebarkan selebaran dan email ke pelanggan yang sudah ada.

* Catat semua transaksi keuangan dengan baik dan rapi. Simpan resep-resep pembuatan roti sehingga kelak jika dibutuhkan akan bisa diakses dengan mudah. Pantau dengan teliti jumlah pengeluaran yang berkaitan dengan karyawan dan jumlah pemasukan yang dihasilkan. Ini akan memudahkan Anda jika keuangan usaha harus diaudit kelak.

Sumber : ciputraentrepreneurship.com
◄ Newer Post Older Post ►