Jumat, 04 Maret 2011

Masih Ada Beasiswa Untuk Yang Tidak Mampu

Meski berganti kepala daerah, program unggulan Pemkab Lamongan, yakni beasiswa untuk siswa yang tidak mampu masih diteruskan. Dalam APBD 2011 ini dianggarkan Rp 3.400.000.000 dalam beasiswa untuk mahasiswa tidak mampu.
Jumlah ini naik dibanding anggaran tahun lalu yang sebesar Rp 3,320 miliar. Kenaikan tersebut karena ada penambahan jumlah mahasiswa penerimanya di tahun ini. Yakni dianggarkan untuk sejumlah 150 mahasiswa yang berkuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) se Jawa Bali dan 200 mahasiswa yang menempuh pendidikan di perguruan tingi swasta (PTS) di Lamongan. Data tersebut seperti disampaikan Kabag Humas dan Infokom Anang Taufik.
Diungkapkan olehnya, sejak mahasiswa angkatan tahun 2008, total ada 1.080 mahasiswa yang menerima beasiswa tersebut. Yakni sejumlah 620 mahasiswa PTN se Jawa Bali dan 460 mahasiswa PTS di Lamongan. Program beasiswa ini diberikan sampai dengan mahasiswa bersangkutan itu lulus. Tentu saja dengan persyaratan ketat. Yakni mereka harus lulus sesuai jadwal dan nilai kuliahnya harus baik. “Mahasiswa penerima program ini harus melaporkan hasil kuliahnya untuk dapat kembali menerima beasiswa di tahun berikutnya, imbuh Anang.
“Program beasiswa bagi mahasiswa tidak mampu ini sesuai dengan komitmen Bapak Bupati (Fadeli) untuk membuka peluang pendidikan bagi siapa saja di Lamongan. Terutama untuk mereka yang tidak mampu. Karena mereka juga berhak untuk mendapatkan pendidikan yang setinggi-tingginya. Lewat pendidikan jugalah mereka akan memiliki keperdayaan untuk maju dan menjadi lebih baik, “ kata dia.
Bagi mahasiswa di PTN menerima Rp 4 juta pertahun permahasiswa, sementara untuk mahasiswa PTS menerima Rp 2 juta pertahun permahasiswa. Dia juga menyampaikan sistem seleksi penerima beasiswa bagi mahasiswa keluarga miskin tersebut benar-benar dilaksanakan secara transparan. Ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi calon penerima beasiswa. Diantaranya melampirkan surat keterangan Maskin (masyarakat miskin) dari RT, surat keterangan dari universitas penerima dan calon penerima harus mengikuti seleksi yang dilakukan oleh petugas Dinas Pendidikan Lamongan.
”Penerima beasiswa ini harus dapat mempertahankan prestasinya selama menempuh pendidikan. Mereka harus bisa mempertahankan nilainya dengan menyerahkan bukti Kartu Hasil Studinya (KHS). Apabila mahasiswa tersebut tidak dapat mempertahankan prestasinya atau karena alasan lain seperti bekerja, beasiswa tersebut akan diputus dan tidak diberikan lagi, “ ujarnya menegaskan.
Mahasiswa angkatan tahun 2008 penerima beasiswa ini ada sejumlah 300 orang di PTN dan PTS. Sementara angkatan tahun 2009 juga ada sebanyak 300 mahasiswa PTN dan PTS. Kemudian angkatan 2010 ada 130 mahasiwa PTN dan PTS. Selanjutnya di tahun 2011 total ada 350 mahasiswa PTN dan PTS. Mereka yang berada di PTN seJawa Bali diantaranya di IAIN, IPB, ITS, Poltek Malang, Poltekes Surabaya, UGM, UI dan UIN Jakarta. Sementara untuk PTS Lamongan diantaranya di Akper, STIE KH A Dahlan, Stikes Muhammadiyah, Unisda, Unisla dan STIKIP PGRI.
◄ Newer Post Older Post ►