Ketua PWNU Jatim Hasan Mutawakki Alallah.
Surabaya: Menjelang pelaksanaan Pemilihan Gubernur Jawa Timur pada 4 November mendatang, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama setempat meminta warga nahdiyin menggunakan hak pilihnya. PWNU Jatim merasa bertanggung jawab dan memiliki beban moral. Sebab, sebagian besar masyarakat Jawa Timur adalah warga nahdiyin. Imbauan ini disampaikan Ketua PWNU Jatim Kiai Haji Hasan Mutawakkil Alallah di Surabaya, Ahad (2/11).
Sekalipun dukungan sejumlah kiai NU terpecah dalam dua kubu calon gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa-Mujiono atau Kaji dan duet Soekarwo-Saifullah Yusuf atau Karsa, Hasan Mutawakki menolak bila NU Jatim dikatakan terpecah-pecah. Menurut dia, NU adalah organisasi yang menghargai proses demokrasi. "NU bukan organisasi otoriter yang mengharuskan para ulama dan umatnya memilih salah satu calon," ucap Hasan Mutawakkil.
Dua kader NU yang maju dalam putaran kedua Pilgub Jatim, 4 November nanti, yakni Khofifah dan Saifullah Yusuf alias Gus Ipul. PWNU optimistis angka golongan putih alias golput akan turun pada putaran kedua nanti. Ini mengingat imbauan "jangan golput" sudah disosialisasikan saat acara silaturahmi dengan sejumlah pengurus cabang NU beberapa waktu lalu.