Produsen otomotif terbesar di AS, General Motor pada Jumat waktu AS (7/11/2008) mengumumkan perusahaan sedang mengalami kesulitan besar dan bisa kolaps jika tidak segera dibantu.
Obama dalam jumpa pers pertama di Chicago langsung memberikan pernyataan atas dukungannya terhadap pemulihan sektor otomotif yang sedang dalam masalah besar.
"Berita dari industri otomotif pada minggu ini telah mengingatkan kita bahwa krisis itu sudah di depan mata," kata Obama seperti dilansir dari AFP, Sabtu (8/11/2008).
"Kesulitan ini bisa bertambah besar karena banyak kalangan di AS mulai dari pemasok, usaha kecil menengah dan masyarakat bergantung pada industri ini. Saya akan memberikan prioritas tinggi selama masa transisi ini bersama tim untuk membuat pilihan terhadap kebijakan demi membantu sektor otomotif," katanya.
Pernyataan Obama ini dinilai sebagai berita segar di tengah buruknya berita atas industri otomotif dan data-data ekonomi yang melemah.
GM telah memperingatkan bahwa perseroan bisa kehabisan dana tunai pada semester I-2009 akibat krisis ini. GM berharap pemerintah membantu industri otomotif dari keterpurukan saat ini.
GM juga mengatakan telah menunda rencana pembicaraan pengambilalihan dengan produsen otomotif Chrysler serta memotong banyak biaya perencanaan.
Senada dengan GM, pabrikan Ford Motor Co juga memperingatkan ketatnya likuiditas saat ini dan harus menghadapi masalah keuangan yang berat. Ford berencana untuk memotong pemberian tambahan 10% terhadap gaji pekerjanya di wilayah Amerika Utara karena krisis finansial ini telah melemahkan sektor otomotif.
Ford yang merupakan pabrikan otomotif terbesar kedua setelah GM, melaporkan telah mengalami kerugian US$ 129 juta pada triwulan III-2008 dan telah mengeluarkan dana tunai US$ 7,7 miliar di saat krisis ini.
Sementara kongres AS belum lama ini menyetujui pengucuran dana US$ 25 miliar untuk pinjaman ke sektor otomotif dalam pengembangan produksi yang lebih irit BBM.
Obama juga berjanji akan bertindak cepat untuk menangani krisis ini yang kini dampaknya telah meluas ke banyak sektor.
"Kami menghadapi tantangan terbesar dalam kehidupan ekonomi kita. Kami akan bertindak cepat untuk mengatasinya. Segera setelah menjadi Presiden saya akan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi krisis, membantu para keluarga untuk bekerja keras, dan memulihkan pertumbuhan dan kesejahteraan," janji Obama.
Pernyataan Obama ini dinilai sebagai sinyal bahwa dia tidak akan intervensi untuk kebijakan ekonomi hingga saat pelantikan presiden 20 Januari 2009.