Jumat, 23 Januari 2009

Minyak Asia Terseok di US$ 42

Singapura - Harga minyak dunia turun di perdagangan Asia, Jumat (23/1), setelah bertahan dengan kecenderungan menguat sehari sebelumnya.

Harga minyak mentah jenis light sweet di New York untuk pengiriman Maret turun 77 sen menjadi US$ 42,90 per barel.

Sementara itu, harga minyak jenis Brent turun 55 sen menjadi US$ 44,84 per barel.

Mark Pervan, analis senior komoditas di ANZ Bank di Melbourne, mengatakan kecenderungan penguatan yang pendek, Kamis, hanya pemulihan secara teknis dan tidak mengindikasikan pasar saat ini.

"Itu hanya faktor teknis...hanya lintasan menuju kontrak di bulan baru di pasar," kata Pervan.

Dia merujuk pada transaksi kontrak untuk Maret di New York dari kontrak Februari, yang sudah habis masa berlakunya Kamis.

Pervan menambahkan bahwa pasar masih tidak dapat bergerak turun karena melemahnya permintaan energi. Dia merujuk pada pengumuman AS mengenai peningkatan secara signifikan cadangan minyak mentah yang menunjukkan berlanjutnya pelemahan permintaan dunia untuk minyak.

Departemen Energi AS mengatakan cadangan minyak mentah melonjak sampai 6,1 juta barel pekan lalu, jauh lebih besar dari perkiraan kalangan analis yang hanya naik sekitar 2 juta barel.

AS mengatakan klaim pengangguran baru menyentuh level tertinggi selama 26 tahun pekan lalu, sedangkan pembangunan perumahan dan gedung turun sampai tingkat terendah selama setengah abad pada Desember.

Mike Fitzpatrick, analis di MF Global, mengatakan pasar hampir terbiasa dengan berita melemahnya ekonomi.

"Pada kenyataannya, jika melihat sisi teknis, yang didefinisikan dengan mengabaikan berita, terlihat banyak pertanda positif," katanya.

◄ Newer Post Older Post ►