GAZA - Pejuang Gaza Kamis ini menembakkan roketnya ke wilayah Israel. Peluncuran roket itu merupakan respon atas serangan udara Israel di perbatasan Gaza-Rafah, Mesir yang sudah berlangsung selama dua hari.
Press TV, Kamis (29/1/2009) mengutip laporan stasiun Radio Israel, satu di antara roket itu mendarat di daerah Sha'ar Hanegev Regional Council pada Kamis pagi, namun tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan.
Israel sudah dua hari menyerang kawasan perbatasan. Jet-jet tempur Israel memborbardir terowongan dicurigai digunakan untuk menyelundupkan senjata ke Gaza.
Serangan kedua pihak ini semakin membuktikan, usaha yang saat ini digagas berbagai pihak untuk menciptakan perdamaian di Gaza, kembali suram.
Pemimpin biro politik Hamas Khaled Meshal menolak syarat yang diajukan Israel untuk gencatan senjata jangka panjang. Israel minta tentaranya yang ditahan pada 2006 lalu Gilad Shalit dibebaskan.
Meshal menegaskan bahwa Shalit hanya akan dibebaskan jika ditukar dengan tahanan Hamas yang nama-namanya sudah diberikan kepada Ofer Dekel, mantan koordinator tahanan Israel.
Sebelumnya negosiator Hamas di Kairo Mesir, Salah Al Bardawil, juga sudah menyatakan penolakan itu. "Jika ingin Shalit bebas, mereka karus membayarnya dengan harga yang pantas. Saat ini 11.000 tahanan Palestina sedang menunggu untuk dibebaskan," kata Al Bardawil.
Israel sudah dua hari menyerang kawasan perbatasan. Jet-jet tempur Israel memborbardir terowongan dicurigai digunakan untuk menyelundupkan senjata ke Gaza.
Serangan kedua pihak ini semakin membuktikan, usaha yang saat ini digagas berbagai pihak untuk menciptakan perdamaian di Gaza, kembali suram.
Pemimpin biro politik Hamas Khaled Meshal menolak syarat yang diajukan Israel untuk gencatan senjata jangka panjang. Israel minta tentaranya yang ditahan pada 2006 lalu Gilad Shalit dibebaskan.
Meshal menegaskan bahwa Shalit hanya akan dibebaskan jika ditukar dengan tahanan Hamas yang nama-namanya sudah diberikan kepada Ofer Dekel, mantan koordinator tahanan Israel.
Sebelumnya negosiator Hamas di Kairo Mesir, Salah Al Bardawil, juga sudah menyatakan penolakan itu. "Jika ingin Shalit bebas, mereka karus membayarnya dengan harga yang pantas. Saat ini 11.000 tahanan Palestina sedang menunggu untuk dibebaskan," kata Al Bardawil.