Meski begitu, kembar siam yang akhirnya diberi nama Muhammad Husin Syahputra dan Muhammad Hasan Syahputra (foto kanan), memiliki organ tubuh normal. Sayangnya, Tuhan berkehendak lain. Keduanya meninggal dunia pada 25 Januari 2009 dinihari karena mengalami kebocoran jantung.
Terbaru, kembar siam buah hati pasangan Sugiono dan Marwati warga Julok Rayeuk Utara Kecamatan Julok, Aceh Timur ini, lahir pada Minggu (25/1) siang lewat bedah caesar di RS Cut Meutia PTPN I Langsa. Keterbatasan peralatan mengharuskan kembar siam perempuan yang akhirnya diberi nama Marwati 1 dan Marwati 2 (foto kiri) -sesuai nama ibunya- dirujuk ke RS Tembakau Deli. Namun keduanya kembali dirujuk ke RSUP H Adam Malik.
Menurut Direktur Pelayanan Medik dan Perawatan RSUP H Adam Malik Medan, Azwan Hakimi Lubis, usai dirawat intensif dua hari, kondisi keduanya masih kritis karena bayi bertubuh satu dengan dua kepala ini tak memiliki organ tubuh lengkap. Dari hasil rontgen, bayi itu punya dua jantung, dua hati, tulang rusuk ganda namun hanya memiliki satu kelamin.
“Bayi tersebut memiliki tulang rusuk ganda, hatinya dua, jantungnya juga dua. Payudara yang seharusnya empat namun bayi ini hanya dua dan alat kelaminya pun hanya satu,”terang Hakimi. Untuk penanganan, lanjut Hakimi, telah dibentuk tim medis beranggotakan 10 dokter ahli.
Ketua Tim Perawatan bayi ini, Prof Munar Lubis, mengaku masih memantau perkembangan selama 3 minggu ke depan dengan target utama kesehatan bayi. Soal operasi, Munar belum bisa memastikan. “Yang jelas, kesehatannya dulu kita jaga. Berdasarkan literatur yang saya prediksi, dalam kasus seperti ini semua tidak berakhir bagus. Jadi untuk saat ini upaya terbaik kita adalah tetap menjaga kestabilan kesehatan sang bayi,”tukasnya.
Kembar siam Marwati ini lahir pada Minggu (25/1) siang di RSU Cut Meutia, Langsa, Aceh lewat operasi Caesar. Menurut Sugiono, bapak bayi kepal dua itu, selama istrinya mengandung anak ketiga mereka itu, pemeriksaan dilakukan ke bidan desa. Saat persalinan di bidan, istrinya dirujuk ke RSU Cut Meutia. “Saya sempat emosi terhadap dokter di sana karena istri saya yang di bawa ke RS Cut Meutia Langsa tiba-tiba di rujuk ke RS Tembakau Deli Medan. Setelah mendapat informasi, kalau anak saya lahir dengan tidak normal, saya hanya bisa pasrah. Apalagi saat pihak RS Tembakau Deli menyatakan tidak sanggup dan harus merujuknya ke RS H Adam Malik Medan,” kata pria berkumis tebal itu.
Sugiono juga mengatakan, selama ini tidak ada hal yang aneh selama istrinya mengandung. “Apa boleh buat bang. Ini kan yang diberikan Tuhan. Saya hanya bisa pasrah. Mungkin ini sudah petunjuk dari Tuhan. Saya akan merawatnya dengan senang hati apa pun yang terjadi nantinya,”ungkap Sugiono mengakhiri percakapan dengan WANDI NEWS.
Terbaru, kembar siam buah hati pasangan Sugiono dan Marwati warga Julok Rayeuk Utara Kecamatan Julok, Aceh Timur ini, lahir pada Minggu (25/1) siang lewat bedah caesar di RS Cut Meutia PTPN I Langsa. Keterbatasan peralatan mengharuskan kembar siam perempuan yang akhirnya diberi nama Marwati 1 dan Marwati 2 (foto kiri) -sesuai nama ibunya- dirujuk ke RS Tembakau Deli. Namun keduanya kembali dirujuk ke RSUP H Adam Malik.
Menurut Direktur Pelayanan Medik dan Perawatan RSUP H Adam Malik Medan, Azwan Hakimi Lubis, usai dirawat intensif dua hari, kondisi keduanya masih kritis karena bayi bertubuh satu dengan dua kepala ini tak memiliki organ tubuh lengkap. Dari hasil rontgen, bayi itu punya dua jantung, dua hati, tulang rusuk ganda namun hanya memiliki satu kelamin.
“Bayi tersebut memiliki tulang rusuk ganda, hatinya dua, jantungnya juga dua. Payudara yang seharusnya empat namun bayi ini hanya dua dan alat kelaminya pun hanya satu,”terang Hakimi. Untuk penanganan, lanjut Hakimi, telah dibentuk tim medis beranggotakan 10 dokter ahli.
Ketua Tim Perawatan bayi ini, Prof Munar Lubis, mengaku masih memantau perkembangan selama 3 minggu ke depan dengan target utama kesehatan bayi. Soal operasi, Munar belum bisa memastikan. “Yang jelas, kesehatannya dulu kita jaga. Berdasarkan literatur yang saya prediksi, dalam kasus seperti ini semua tidak berakhir bagus. Jadi untuk saat ini upaya terbaik kita adalah tetap menjaga kestabilan kesehatan sang bayi,”tukasnya.
Kembar siam Marwati ini lahir pada Minggu (25/1) siang di RSU Cut Meutia, Langsa, Aceh lewat operasi Caesar. Menurut Sugiono, bapak bayi kepal dua itu, selama istrinya mengandung anak ketiga mereka itu, pemeriksaan dilakukan ke bidan desa. Saat persalinan di bidan, istrinya dirujuk ke RSU Cut Meutia. “Saya sempat emosi terhadap dokter di sana karena istri saya yang di bawa ke RS Cut Meutia Langsa tiba-tiba di rujuk ke RS Tembakau Deli Medan. Setelah mendapat informasi, kalau anak saya lahir dengan tidak normal, saya hanya bisa pasrah. Apalagi saat pihak RS Tembakau Deli menyatakan tidak sanggup dan harus merujuknya ke RS H Adam Malik Medan,” kata pria berkumis tebal itu.
Sugiono juga mengatakan, selama ini tidak ada hal yang aneh selama istrinya mengandung. “Apa boleh buat bang. Ini kan yang diberikan Tuhan. Saya hanya bisa pasrah. Mungkin ini sudah petunjuk dari Tuhan. Saya akan merawatnya dengan senang hati apa pun yang terjadi nantinya,”ungkap Sugiono mengakhiri percakapan dengan WANDI NEWS.