DUBAI - Sikap Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk lebih dekat dengan dunia islam kembali ditegaskan. Presiden yang terlahir dari ayah seorang muslim itu mengatakan, bahwa Amerika bukan musuh dunia Islam.
Obama juga memuji peran yang dimainkan Raja Arab Saudi Abdullah atas inistaifnya dalam menciptakan perdamaian di Timur Tengah.
"Saya mungkin tidak sepaham dengan segala aspek dalam proposal damai Palestina-Israel. Namun ini menunjukkan sikap berani yang saat ini lebih penting dari segalanya. Saya kira ada banyak ide yang ditawarkan dalam menciptakan perdamaian di kawasan Timur Tengah, dan bagaimana kita mungkin merealisasikan perdamaian itu," ungkap Obama dalam wawancara dengan stasiun televisi Arab Saudi Al Arabiya dan dikutip Reuters Selasa (27/1/2009).
Menurut Obama, keinginannya untuk lebuih dekat dengan dunai Islam, bukan lantaran dirinya pernah tinggal di negara muslim atau memiliki anggota keluarga yang beragama Islam. "Tugas saya adalah menyampaikan kepada dunia Islam bahwa Amerika bukan musuh Anda," tegasnya.
Obama juga meminta dunia Islam untuk memberikan apresiasi atas langkah yang dilakukannya menutup penjara Guantanamo. Penutupan penjara di Kuba itu juga sekaligus menandai dihentikannya "Perang Terhadap Teror" yang dikampanyekan pendahulunya George W Bush.
Selain itu, Obama juga berupaya segera menarik pasukannya dari Irak lebih cepat, meski sudah ada kesepakatan keamanan sebelumnya yang memutuskan penarikan seluruh pasukan AS dari Irak pada 2011.
Ditanya seputar kebijakannya terhadap Iran, Obama menjelaskan pihaknya akan menempuh segala cara, termasuk diplomasi.
"Penting sekali bagi kami untuk berbicara dengan Iran, untuk menyampaikan dengan jelas di mana letak perbedaan pendapat antara kami," tutur Obama.