Rembang-Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Kabupaten Rembang mewacanakan lokasi khusus warung kopi lelet guna meningkatkan potensi wisata kuliner khas kabupaten Rembang. Upaya tersebut sekaligus bertujuan mengubah stigma negatif terhadap keberadaan komunitas warung kopi lelet selama ini.
Kepala Dinbudparpora Noor Effendi melalui Kepala Bidang Pariwisata Murni Nur Rif'ah mengatakan, dari pantauannya diperkiraan jumlah warung kopi lelet di seluruh wilayah Rembang mencapai 700-an tempat. Sehingga cukup layak bila keberadaan warung kopi lelet ditampilkan menjadi salah satu ikon wisata kuliner.
Menurut dia, penggemar kopi lelet tidak lagi didominasi warga lokal, masyarakat di luar Rembang pun kini mulai menjadi penikmat setia. Sehingga harus dikelola secara baik, dan dikemas menjadi salah satu wisata kuliner unggulan.
Untuk itu tambah dia, perlu adanya dukungan dari masyarakat agar membuang stigma negatif yang memandang negatif warung kopi lelet sebagai tempat maksiat prostitusi terselubung, diantaranya dengan membuat sentra warung kopi lelet.
Murni Nur rif'ah menegaskan, dengan terlokalisirnya warung kopi lelet dalam satu kawasan khusus, tentunya akan memudahkan penggemar minuman kopi memilih cita rasa berlainan yang disuguhkan tiap warung. selain itu pemerintah daerah akan mudah dalam melakukan pengawasan, terutama dalam hal perijinan.
Karena saat ini hanya sedikit warung kopi lelet yang berjualan secara resmi. padahal untuk memperoleh ijin berdagang, digratiskan oleh Pemkab Rembang.