Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, petik laut tahun ini dibuka Bupati Fadeli di Desa Warulor/Paciran, Kamis (17/2). Sebelumnya, kegiatan tahunan itu diselenggarakan di pelabuhan perikanan nusantara Brondong. Selain tumpengan dan pagelaran wayang kulit, petik laut itu juga dimeriahkan arak-arakan perahu nelayan ke laut. “Tidak ada lagi larung sesajen yang dekat dengan kesyirikan. Yang ada hanya tumpengan dan hiburan sekedar sebagai tanda syukur, “ ujar Ketua Rukun Nelayan Desa Warulor Abdul Hakim.
Hal serupa disampaikan Bupati Fadeli. Dikatakannya, serangkaian kegiatan dalam petik laut di Lamongan dimaksudkan untuk menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan selama ini. “Kekayaan alam begitu melimpah. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya dengan kerja keras dan bijak, “ kata dia.
Menyikapi sejumlah insiden yang menimpa nelayan Lamongan, Fadeli meminta mereka untuk menyiapkan diri sebelum melaut. “Jangan sampai meremehkan perlengkapan keselamatan seperti pelampung, “ tuturnya. Demikian pula terkait kelengkapan administrasi, dia juga meminta agar nelayan jangan sampai sembrono dan lalai. Jika semua sudah dilengkapi, lanjutnya, tentunya nelayan akan lebih tenang saat melaut.
Secara kuantitas, produksi ikan tangkap di Lamongan sangat tinggi. Bahkan yang terbanyak di Jatim, rata-rata produksinya lebih dari 65 ribu ton pertahun. Dia berharap kedepan agar ditingkatkan juga terkait kualitas tangkapan. Terutama prosedur pengawetan seusai ditangkap. “Jangan sampaui menggunakan formalin untuk pengawet. Jikam kualitas tangkapan baik, tentunya harga ikan akan semakin tinggi. Sehingga kesejahteraan nelayan juga akan meningkat, “ pungkasnya.